kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Larangan Pembelian Pertalite, Mobil Mewah Apa Saja yang Bakal Tidak Boleh Beli?


Kamis, 02 Juni 2022 / 13:33 WIB
Larangan Pembelian Pertalite, Mobil Mewah Apa Saja yang Bakal Tidak Boleh Beli?
ILUSTRASI. Larangan Pembelian Pertalite, Mobil Mewah Apa Saja yang Bakal Tidak Boleh Beli?


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Rencana larangan pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite akan diterapkan pada kendaraan baik mobil dan motor mewah. Lalu, mobil dan motor apa saja yang termasuk kendaraan mewah?

Mengutip Kompas.com, pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) berencana melarang kendaraan berkategori mewah menggunakan atau membeli bensin jenis Pertalite yang memiliki RON 90. Hal ini seiring dengan rencana revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, serta Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak. Sebab dalam wacana tersebut, belum ada klasifikasi jelas atas kategori itu.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengaku bahwa kategori mobil mewah sangatlah relatif. "Kalau melihat dari harganya, Rp 1 miliar pun bus dan truk harganya itu segitu. Masa iya dibilang mobil mewah? Jadi memang harusnya terdapat penjelasan lebih rinci," kata dia, Minggu (1/6/2022).

Namun, apabila mengacu pada peraturan yang ada, Kukuh memperirakan kategori mobil mewah yang dimaksud ialah berkapasitas 3.000 cc sampai 4.000 cc dan sport car. Sebab, pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)-nya sangat tinggi. Lagipula, populasinya sangat terbatas. Menjadikan kendaraan tersebut bukan sebagai mobil konvensional atau umum dimiliki masyarakat.

"Menurut PP Nomor 73/2019, pengenaan PPnBM sport car dan mobil yang berkapasitas 3.000-4.000 cc sebesar 40 persen hingga 70 persen. Bila mengacu aturan itu, mungkin golongan ini yang dimaksud," kata Kukuh.

"Kalau benar, tentu pengguna terkait memang tidak menggunakan BBM jenis itu. Bahkan, LCGC saja sebenarnya sudah disarankan RON 90 ke atas," tambahnya.

Baca Juga: Pembelian Pertalite dan Solar Bakal Pakai MyPertamina, Ini Alasannya

Sementara menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu, hanya mobil dengan harga Rp 250 jutaan saja yang termasuk kendaraan rakyat. Pasalnya, kendaraan jenis ini dimiliki oleh sekitar 60 persen masyarakat Indonesia. "Kendaraan dengan jenis tersebut mendominasi pasar mobil di dalam negeri dan sesuai dengan daya beli masyarakat. Jadi, kami berpendapat bahwa mobil dengan harga di bawah Rp 250 juta bukan lagi merupakan barang mewah, namun telah menjadi bagian dari kebutuhan masyarakat," ujar Agus.

Dengan pertimbangan tersebut, ia mengusulkan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati agar mobil dengan harga penjualan di bawah Rp 250 juta dengan local purchase minimal sebesar 80 persen tidak dikenai PPnBM mulai tahun ini. Hal itu menurut dia, dapat menjaga kelangsungan industri otomotif di tahun 2022 dan selanjutnya.

Harga BBM naik

Sementara itu, di tengah rencana pembatasan pembelian Pertalite, harga BBM jenis tertentu kembali naik. Kenaikan harga BBM terjadi di SPBU Shell.

Berdasarkan pengamatan Kontan.co.id, kenaikan harga BBM di SPBU Shell berlaku untuk produk Shell Super dan Shell V-Power.

Harga BBM jenis Shell Super naik dari sebelumnya Rp 16.630 menjadi Rp 17.500 per liter mulai 1 Juni 2022. Harga BBM Shell V-Power naik dari sebelumnya Rp 17.280 menjadi Rp 18.500 per liter mulai 1 Juni 2022.

Harga BBM Shell V-Power Nitro+ naik dari sebelumnya Rp 17.440 menjadi Rp 19.420 per liter mulai 1 Juni 2022. Harga BBM Shell V-Power Diesel naik dari Rp 18.680 menjadi Rp 19.460 per liter.

Baca Juga: Pemerintah Akan Larang Mobil Mewah Beli BBM Pertalite, Mulai Kapan?

Selain BP, SPBU lain tidak ada kenaikan harga. Baik Pertamina, Shell, dan Vivo harganya masih sama dengan Mei 2022. Misalnya Pertamina, untuk harga BBM Pertalite masih Rp 7.650 per liter, harga BBM Pertamax Rp 12.500 per liter, harga BBM Pertamax Turbo Rp 14.500 per liter, harga BBM Dexlite Rp 12.950 per liter dan harga BBM Pertamina Dex Rp 13.700 per liter.

Terakhir untuk Vivo, harga BBM Revvo 89 dibanderol Rp 12.400 per liter, Revvo 90 di harga Rp 12.900 per liter dan Revvo 95 harganya Rp 15.900 per liter.

Harga BBM Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo per 1 Juni 2022:

Harga BBM Pertamina

  • Harga BBM Pertalite: Rp 7.650 per liter
  • Harga BBM Pertamax: Rp 12.500 per liter
  • Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 14.500 per liter
  • Harga BBM Dexlite: Rp 12.950 per liter
  • Harga BBM Pertamina Dex: Rp 13.700 per liter

Harga BBM Shell

  • Harga BBM Shell Super: Rp 17.500 per liter
  • Harga BBM Shell V-Power: Rp 18.500 per liter
  • Harga BBM Shell V-Power Nitro+: Rp 19.420 per liter
  • Harga BBM Shell V-Power Diesel: Rp 19.460 per liter

Harga BBM BP

  • Harga BBM BP 90: Rp 14.300 per liter
  • Harga BBM BP 92: Rp 14.500 per liter
  • Harga BBM BP 95: Rp 15.990 per liter
  • Harga BBM BP Diesel: Rp 16.500 per liter

Harga BBM Vivo

  • Harga BBM Revvo 89: Rp 12.400 per liter
  • Harga BBM Revvo 92: Rp 12.900 per liter
  • Harga BBM Revvo 95 Rp 15.900 per liter

Selisih harga yang tinggi antara Pertalite dengan BBM jenis lain akan mendorong masyarakat beralih ke BBM yang lebih murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×