kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laju ekonomi terimbas daya beli


Selasa, 07 November 2017 / 11:15 WIB
Laju ekonomi terimbas daya beli


Reporter: Adinda Ade Mustami, Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga 2017 masih lambat, hanya 5,06% year on year (yoy). Meski pertumbuhan itu lebih tinggi dari kuartal pertama dan kedua 2017 yang sebesar 5,01%, tapi angka ini lebih rendah dibanding konsensus 11 ekonom yang disurvei KONTAN sebesar 5,12% dan proyeksi Bank Indonesia (BI) 5,17%.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, data-data ekonomi makro pada kuartal III-2017 mencatatkan kenaikan. Harga komoditas migas dan nonmigas masih naik. Kondisi perekonomian global juga menunjukkan data yang menggembirakan, seperti ekonomi China yang tumbuh 6,8%. Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) juga menguat menjadi 2,3%, ekonomi Singapura juga menguat jadi 4,6%.

Dari internal, inflasi sangat terkendali, hingga akhir September lalu 3,72% yoy. Realisasi belanja pemerintah kuartal ketiga mencapai 22,56%, lebih tinggi dibanding pada kuartal ketiga 2016. Nilai ekspor juga membaik, naik 24,01% yoy. Sementara impornya naik 22,86% yoy. Begitu juga dengan realisasi investasi yang naik tinggi, sebesar 13,7% yoy dan penjualan mobil naik 7,79% yoy.

Sayangnya, konsumsi masyarakat masih tumbuh pelan, hanya 4,93% yoy. Angka itu bahkan melambat dibanding kuartal ketiga 2016 yang sebesar 5,01% yoy dan dibanding kuartal kedua 2017 yang sebesar 4,95% yoy.

"Ada beberapa komponen pengeluaran masyarakat yang tumbuh melambat karena pergeseran pola belanja dari non leisure ke leisure," kilah Kepala BPS Suhariyanto, saat konferensi pers, Senin (6/11).

Lihat saja, pertumbuhan komponen belanja restoran dan hotel pada kuartal III-2017 mencapai 5,52% yoy, lebih tinggi dari kuartal ketiga 2016 yang sebesar 5,01% yoy. Sedangkan pertumbuhan belanja makanan dan minuman selain restoran hanya tumbuh 5,04%, turun dari 5,23%.

Daya beli lemah

Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menyebut, pertumbuhan belanja konsumen yang lemah pada kuartal III masih akan berlanjut hingga akhir tahun 2017.

Hal ini juga sejalan dengan laporan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bank Indonesia pada Oktober 2017 yang sebesar 120,7. Angka tersebut turun 3,1 poin dibanding bulan sebelumnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×