kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lahan Tidak Jelas, Swasembada Tebu dan Kedelai Terancam


Kamis, 24 Juni 2010 / 18:22 WIB
Lahan Tidak Jelas, Swasembada Tebu dan Kedelai Terancam


Reporter: Hans Henricus |


JAKARTA. Ketidakjelasan lahan untuk pogram budidaya tanaman pangan skala luas atau food estate mencemaskan Suswono. Menteri Pertanian khawatir ekstensifikasi atau perluasan lahan pertanian terganggu sehingga target swasembada gula dan kedelai terancam gagal.

Menurut Suswono, persoalan pemakaian lahan harus cepat diputuskan karena masa musim tanam itu punya siklus sendiri yang tidak bisa diintervensi manusia. “Bicara tanam menanam adalah bicara waktu. Kelambanan menetapkan izin akan membuat masa tanam berlalu begitu saja. Kondisi ini bisa menghambat target-target yang sudah kita canangkan," ujar Suswono usai penyerahan laporan keuangan Kementerian Pertanian di BPK, Kamis (24/6).

Menurut Suswono, Kementerian Pertanian sesungguhnya sudah berkali-kali menyampaikan keinginan menjadikan Merauke sebagai basis untuk produk pangan. Tapi ternyata persoalan lahannya masih simpang siur.

Oleh sebab itu, Suswono meminta Kementerian Kehutanan bersama pemerintah provinsi Papua dan Kabupaten Merauke segera duduk bersama dan menetapkan berapa lahan yang disediakan untuk food estate. "Kementerian Pertanian pada posisi masih terus menunggu," imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera itu.

Bukan cuma soal lahan food estate, Suswono mengungkapkan, lahan terlantar yang dijanjikan Badan Pertanahan Nasional (BPN) seluas 2 juta hektar juga tak ada kejelasan. Padahal, kalau lahannya sudah jelas Kementerian Pertanian bisa mendata potensi lahan yang ada dan selanjutnya memulai budidaya tanaman pangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×