kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,53   14,22   1.56%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagi, Demokrat kecewa kepada media


Jumat, 06 Desember 2013 / 19:17 WIB
Lagi, Demokrat kecewa kepada media
ILUSTRASI. Ini Tips membeli rumah bagi para generasi muda.


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Lagi-lagi Partai Demokrat (PD) kembali menyalahkan media atas pemberitaan yang dinilai telah merugikan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Setelah publik mendengar nada kecewa setengah kesal dari sang Ketua Umum, Susilo Bambang Yudhoyono. Kemudian disusul curhatan Sekretaris Majelis Tinggi PD, Jero Wacik.

Kali ini, giliran Ketua Fraksi Partai Demokrat (FPD) di DPR Nurhayati Ali Assegaf melemparkan ekspresi kekesalannya kepada awak media.

Nurhayati mengaku gerah terkait pemberitaan yang mengait-ngaitkan keluarga Ketua Umum SBY di Cikeas, dengan beberapa kasus korupsi, seperti Hambalang, bailout Bank Century hingga SKK Migas.

"Isu-isu itu sangat merugikan Demokrat. Kami dari Fraksi Demokrat selaku kepanjangan tangan partai, merasa perlu klarifikasi pada masyarakat, karena kami punya jutaan konstituen," curhatnya dalam jumpa pers di ruang Rapat Fraksi Partai Demokrat di Gedung DPR (6/12/2013).

Nurhayati lantas mencontohkan, ada stasiun TV swasta nasional yang menyebut Bu Pur (istri Purnomo) sebagai Bunda Putri dan Kepala Rumah Tangga (Karumga) Cikeas.

"Yang tahu Bunda Putri ya yang sebut Bunda Putri. Itu fitnah keji, tanya KPK, LHI (Lufhi Hasan Ishaaq), Hilmi, dan Suswono (Menteri Pertanian), yang langsung berhubungan dengan Bunda Putri. Jangan lempar ke Bu Purnomo," lanjut Nurhayati.

Anggota Komisi I DPR memang mengakui, Pak Purnomo bersahabat dengan SBY. "Mereka teman satu angkatan di TNI. Tapi, Bu Purnomo alias Sylvia Sholehah bukan Karumga Cikeas," bantahnya.

Sementara itu, Nurhayati juga membantah, kabar yang menyatakan bahwa kasus Century disebut sebagai 'lumbung' pendanaan Partai Demokrat saat Pemilu 2009 lalu.

Nurhayati kemudian menerangkan bahwa partainya mendapatkan uang dari anggota Demokrat yang duduk di DPR. "Dari 148 anggota, masing-masing Rp 10 juta. Itu saja sudah Rp 1,5 miliar dan ada yang sukarela menambahkan," akui nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×