kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lab Unair Surabaya kehabisan Reagen PCR tes virus Corona, ini kata Achmad Yurianto


Rabu, 22 April 2020 / 15:40 WIB
Lab Unair Surabaya kehabisan Reagen PCR tes virus Corona, ini kata Achmad Yurianto
ILUSTRASI. Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung


Reporter: Barly Haliem, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Tim gugus percepatan penangan virus corona covid-19 merespon cepat permintaan dari laboratorium di daerah yang mengalami kekurangan reagen untuk pengetesan swab PCR bagi pasien yang diduga terpapar virus corona Covid-19.

Salah satu permintaan itu berasal dari laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya yang telah kehabisan reagen sejak Senin 20/4) kemarin. 

Menurut Juru Bicara Pemerintah khusus untuk Penanganan Virus Corona Covid -19 Achmad Yurianto, di Surabaya Jawa Timur, saat ini ada tiga lab yang operasional dengan cara yang sama yaitu lab PCR open system, dan membutuhkan reagen yang sama. 
 
Pertama, adalah laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Kedua, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kementerian Kesehatan di Surabaya. 

Ketiga, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP).

Menurut Yurianto, Sejak hari Jumat tanggal 17 April 2020 lalu seluruh stok reagen secara nasional menipis. "Stok ini baru datang lagi pada tanggal 19 April 2020 sore hari, port 20.000 dari Korea Selatan masuk," katanya.

Adapun distribusi ke Surabaya di khususkan untuk BBLK sebanyak 1000 kit. Sedangkan untuk BBTKL PP sebanyak 1000 kit.

Pertrimbangan memprioritaskan pengiriman ke dua lab ini, karena beban pemeriksaan paling banyak.  "Sedangkan untuk ITD Unair akan dialokasi dari penerimaan hari ini (Rabu 22/4)," kata Yurianto.

Hanya saja Ia tidak memberikan perincian berapa banyak kit yang akan dikiimkan ke ITD Unair tersebut.

Sebelumnya Guru Besar Clinical Microbiology Fakultas Kedokteran Unair Maria Inge Lusida melalui surat berkop Lembaga Penyakit Tropis Universitas Airlangga, membuat pengumuman bernomor 152/UN3.9.4/TU/2020. Surat tertanggal 20 April 2020 yang diterima KONTAN itu antara lain berbunyi:

"Bersama ini kami beritahukan bahwa kit reagen ekstaksi sampel RT-PCR di Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga (Unair) saat ini habis.

Kami telah melakukan pemesananpada 24 Maret 2020, namun sampai dengan hari ini reagen tersebut belum sampai di ITD.

Demikian Pemberitahuan inikami sampaikan untuk dapat diketahui, terimakasih

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×