kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurs Mata Uang Ganggu Penurunan Harga BBM


Kamis, 11 Desember 2008 / 09:30 WIB


Reporter: Hans Henricus B |

JAKARTA. Pemerintah memastikan tidak bisa mengembalikan harga BBM pada level sebelum dinaikkan pada Mei lalu. Meski harga minyak mentah dunia terus menurun hingga jauh di bawah asumsi APBN, namun fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (US$) menyebabkan rupiah jauh berada di atas asumsi APBN yaitu Rp 9.100- Rp 9.200 per US$

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro menjelaskan, harga minyak mentah berdasarkan patokan Indonesia Crude Price (ICP) kini mencapai US$ 41 sampai US$ 41,5 per barel. Sedangkan, harga ICP rata-rata sejak Januari sampai November mencapai USD 97 per barel.

Meski demikian, lanjut Purnomo, masalah terbesar penetapan penurunan harga BBM adalah fluktuasi kurs. Pasalnya, asumsi nilai tukar di APBN 2009 ditetapkan Rp 9.300 per US$.

Sementara saat ini kurs rupiah berada di atas Rp 11.000 per US$. “Faktor yang paling mengganggu (penurunan harga BBM) adalah kurs,” ujar Purnomo usai rapat koordinasi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Rabu (10/12).

Karena itu, menurut Purnomo dalam beberapa hari ini pemerintah akan mengamati stabilitas kurs dan harga minyak mentah guna mengetahui harga patokan BBM. “Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan fluktuasi (kurs) sudah reda, sehingga harga premium dan solar bisa kita turunkan,” paparnya.

Purnomo mengatakan dalam rapat koordinasi di Departemen Keuangan Sabtu pekan lalu, pemerintah telah membuat sejumlah skenario penurunan harga BBM bersubsidi.

Sayangnya, Purnomo bungkam saat ditanya soal skenario penurunan BBM itu dan berapa persen penurunan harga BBM yang bisa ditanggung oleh anggaran negara. “Saya tidak mau ndisiki kerso (mendahului kehendak),” elaknya.

Berdasarkan rapat tersebut, Purnomo mengatakan pemerintah memastikan tidak akan menurunkan harga jual minyak tanah. “Keseimbangan harga minyak tanah baru akan tercapai kalau harga minyak mentah US$ 11 per barel. Dengan harga saat ini USD 41- USD 41,5 tingkat keseimbangan itu masih terlalu jauh,” ujarnya

Untuk bensin premium, Purnomo mengatakan peluang untuk turun harga sangat besar. Di pasar dunia, harga dan permintaan BBM jenis oktan 88 yang di Indonesia dijual sebagai bensin turun drastis. “Ini fenomena aneh karena demand BBM oktan 88 drop hingga berimpit dengan suplai. Fenomena ini baru beberapa minggu terjadi, sehingga masih akan kami amati dalam beberapa hari ke depan,” katanya.

Kita tidak mau menurunkan, tapi tiba-tiba harganya naik lagi. Menurunkan (harga BBM) jauh lebih mudah dibandingkan menaikkan, karena ada berbagai implikasi kalau harga BBM naik,” kata dia.

Kondisi tersebut berbeda dengan solar. Hingga kini, permintaan solar di pasar internasional masih sangat tinggi, sehingga harga patokan solar juga masih tinggi. “Jadi keputusan harus diambil secara hati-hati, mempertimbangkan implikasi ke APBN bagaimana,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×