kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Kurator batavia bidik gedung di jalan Juanda


Minggu, 02 Maret 2014 / 22:15 WIB
Kurator batavia bidik gedung di jalan Juanda
ILUSTRASI. Di tengah ketidakpastian global yang tinggi, fundamental perekonomian Indonesia mampu memperlihatkan kinerja yang impresif. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Tim kurator pailit PT Metro Batavia alias Batavia Air terus berusaha keras melakukan pemberesan boedel pailit. Tujuannya: tentu saja untuk melunasi utang-utang bekas maskapai penerbangan tersebut yang nilainya hingga Rp 1,2 triliun.

Salah satunya, tim kurator masih memburu aset-aset Batavia Air untuk dimasukan ke boedel pailit. Yakni, gedung berlantai tujuh di Jalan Juanda Nomor 15, Pecenongan, Jakarta Pusat.

Sejak putusan Januari 2013 lalu, Batavia Air tak lagi di kantor tersebut. Pindah ke Jalan Angkasa Raya Kompleks Indo Ruko Nomor 20 N, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Usut punya usut, rupanya gedung itu tiga hari sebelum adanya putusan pailit sudah dijual Yudiawan Tansari, pemilik sekaligus Presiden Direktur Batavia Air. Atas alasan itu, tim kurator belum memasukan aset gedung itu sebagai boedel pailit.

Kuat dugaan Yudiawan dengan sengaja mengalihkan aset tersebut. Mengacu UU Kepailitan dan PKPU, yang menegaskan tidak boleh ada pengalihan harta pailit, maka tim kurator mengajukan permohonan eks gedung Batavia Air masuk boedel pailit. "Sudah kami sampaikan ke hakim pengawas 19 Februari lalu," ujarnya salah satu kurator, Andra Renhart Pasaribu kepada KONTAN, Minggu (2/3).

Andra berharap pihak Yudiawan bersedia menyerahkan aset gedung tersebut ke kurator. "Kalau pun nanti harus menempuh hukum, kami siap," ujarnya.

Masuknya eks gedung Batavia Air ke boedel pailit bakal membantu banyak penyelesaian utang-utang perusahaan itu. Terlebih guna menjamin pembayaran tagihan karyawan yang mencapai Rp 151 miliar. "Nilai gedung itu kisaran Rp 50 miliar sampai Rp 70 miliar," ujarnya.

Asal tahu saja, meski proses pemberesan kepailitan sudah berjalan satu tahun lamanya. Tim kurator masih kesulitan untuk melelang aset perusahaan itu. Sebut saja lelang berupa tools kits penerbangan 31 Januari lalu tidak laku.

Odie Hudiyanto, kuasa hukum eks pekerja Batavia Air mendukung penuh langkah kurator ini. Rencananya, pertengahan Maret ini eks pekerja akan menduduki eks gedung Batavia Air tersebut. "Kami melakukan upaya apapun menjamin lelang aset mencukupi," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×