Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor pertanian perlu didorong. Khususnya, penyaluran KUR yang fokus pada komoditas pemicu inflasi, seperti cabai, bawang merah, beras, dan daging sapi.
"Kluster volatile food kami rekomendasikan penyaluran KUR ke pertanian melalui skema value chain financing, yang dari awal produksi sampai pemasaran bisa dibiayai," kata Agus dalam paparan saat rapat dengar pendapat dengan Komisi XI, Kamis (9/2).
Tak hanya itu, menurut Agus, dalam pembiayaan KUR juga terdapat fasilitas subsidi resi gudang. Dengan demikian, nantinya hasil panen bisa ditempatkan di gudang dan resi gudang bisa dipakai untuk sumber pembiayaan.
Sepanjang 2016, realisasi penyaluran KUR mencapai Rp 94,4 triliun. Dampak penyaluran KUR tersebut tampak pada besaran ratio kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mencapai 7,2% dari produk domestik bruto (PDB).
Namun, penyaluran tersebut terbesar untuk sektor perdagangan yaitu sebesar 66,1% dari total penyaluran. Oleh karena itu kata Agus, penyakuran KUR untuk sektor pertanian perlu didorong lantaran sektor tersebut merupakan penyumbang terbesar kedua PDB setelah sektor industri pengolahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News