Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara tahunan (yoy), pasokan properti komersial tumbuh tipis. Kondisi tersebut tercermin dari indeks pasokan properti komersial pada kuartal II-2019 yang tumbuh 3,26%, sedangkan pada kuartal I-2019 tumbuh 3,25% yoy.
Mengutip laporan Bank Indonesia (BI), pertumbuhan pasokan properti komersial tersebut terjadi pada lahan industri yang tumbuh 7,3% yoy terutama dari proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Wilmar dan Modern Halal Valley di Serang, serta penambahan pasokan hotel yang tumbuh 4,68% yoy terutama dari Hotel Grand Zuri di Palembang.
Baca Juga: Simak strategi Ciputra Development (CTRA) menghadapi kelebihan pasokan perkantoran
Sedangkan secara kuartalan, pasokan hotel tumbuh 1,79%. Terutama di wilayah Denpasar seiring dengan pembangunan Grand Hyatt Sanur, Kyriad Royal Seminyak, dan Lloyd Hotel Seminyak. Di samping itu, kenaikan pasokan hotel juga terjadi di Banten sejalan dengan pembangunan JHL Soolitaire di Serpong.
"Pertumbuhan permintaan properti komersial pada kuartal II-2019 juga sedikit menguat," tulis BI dalam laporannya yang dikutip Kontan, Rabu (15/8).
Secara tahunan, permintaan properti komersial pada kuartal II-2019 tumbuh 1,19% yoy lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 0,93% yoy. Peningkatan pertumbuhan tersebut terutama didorong oleh kenaikan permintaan convention hall yang tumbuh 12,85% yoy.
Di samping itu, didorong pertumbuhan permintaan segmen perkantoran yang tumbuh 4,59% yoy khususnya di wilayah Denpasar karena adanya penyerapan ruang kantor sewa baru.
Di sisi lain, pasokan perkantoran hanya tumbuh 3,42% yoy sedikit melambat bila melihat kuartal I-2019 yang tumbuh 3,43% yoy.
Baca Juga: Sepanjang kuartal II BI catat volume penjualan properti terkontraksi 15,79%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
