kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

KSSK: Stabilitas sistem keuangan kuartal III 2019 terkendali


Jumat, 01 November 2019 / 20:00 WIB
KSSK: Stabilitas sistem keuangan kuartal III 2019 terkendali
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) berjalan bersama Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kanan), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kedua kanan), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Hali


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menyatakan stabilitas sistem keuangan sepanjang kuartal tiga 2019 tetap terkendali di tengah tingginya ketidakpastian global.  

Kesimpulan tersebut merupakan hasil asesmen kondisi stabilitas sistem keuangan dari rapat berkala yang digelar Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia (BI), Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kamis (31/10).  

Baca Juga: LPS gelar seminar resolusi perbankan untuk mencegah dan mengatasi krisis keuangan

KSSK menilai, ketidakpastian perekonomian masih didominasi oleh ketegangan hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China kendati mulai mereda di Oktober lalu.

Namun, perang dagang telah menyebabkan penurunan volume perdagangan dan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia diikuti dengan melemahnya harga komoditas dan tekanan inflasi. 

Meski pertumbuhan ekonomi dinilai masih cukup baik, KSSK menyoroti kinerja ekspor yang berdampak pada konsumsi rumah tangga dan investasi.

Sementara, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kuartal III-2019 diprakirakan membaik didukung oleh surplus transaksi modal dan finansial yang tetap besar serta defisit transaksi berjalan yang terkendali. 

Kinerja NPI yang membaik berdampak pada nilai tukar rupiah yang menguat. Inflasi pun dinilai terkendali pada level yang rendah dan stabil di dalam target 2,5%-4,5%.

“Ketahanan ekonomi yang terjaga pada gilirannya mendukung stabilitas sistem keuangan,” seperti dikutip dalam keterangan resmi KSSK, Jumat (1/11). 

Stabilitas sistem keuangan yang terkendali didukung ketahanan perbankan yang terjaga, likuiditas yang memadai, serta pasar uang yang stabil. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) cukup tinggi dan risiko kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) tetap rendah. 

Baca Juga: LPEM UI: Respons negatif pasar terhadap The Fed hanya sementara

Kecukupan likuiditas tetap baik, tergambar dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) yang tinggi. 

“Perkembangan ini berkontribusi pada penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit yang searah dengan pelonggaran suku bunga kebijakan moneter,” lanjutnya. 

Dari sisi moneter, BI juga melanjutkan bauran kebijakan akomodatif dengan menurunkan suku bunga kebijakan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 100 bps sejak Juli hingga Oktober 2019 sebagai langkah pre-emptive untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×