kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KSPI: Upah buruh Indonesia terendah di Asia


Jumat, 28 Desember 2012 / 08:34 WIB
KSPI: Upah buruh Indonesia terendah di Asia
ILUSTRASI. Suasana pertemuan pemimpin Uni Eropa di Brussels, Belgia, Jumat (25/6/2021). REUTERS/Johanna Geron


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal mengatakan, upah buruh di Indonesia masih terendah di Asia. Bahkan, upah minimum di Indonesia masih kalah dengan Filipina.

"Upah nasional Rp 2,2 juta, tetapi di daerah kan masih ada yang Rp 1,5 juta. Upah kita masih kalah dibanding dengan negara lain," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal saat konferensi pers di Gren Alia Cikini, Jakarta, Kamis (27/12).

Berdasarkan catatan Said, rata-rata upah buruh di Thailand sudah mencapai US$ 300 juta atau mencapai Rp 2,7 juta, sementara Filipina masih Rp 2,5-2,6 juta per bulan.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya meminta kenaikan upah buruh sebesar 100% secara bertahap hingga 2015 mendatang. Rinciannya akan dilakukan sebesar 30% per tahun. "Perhitungan kenaikan upah disesuaikan dengan inflasi, pertumbuhan ekonomi, perhitungan kenaikan upah minimum, dan kemjuan teknologi," tambahnya.

Jika ada kenaikan sebesar 30% per tahun, pihaknya mengharapkan ada upah minimum buruh sebesar Rp 3 juta per bulan pada 2015. "Untuk gaji sekarang, kami susah menabung. Jika sudah sebesar itu, kan kami setidaknya bisa menabung dan sisanya bisa dibelanjakan. Nanti imbasnya juga akan meningkatkan perekonomian," tambahnya. (Didik Purwanto/Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×