kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

KSAD: Jika diminta, TNI AD mau bantu cari penembak


Rabu, 11 September 2013 / 17:21 WIB
KSAD: Jika diminta, TNI AD mau bantu cari penembak
Promo J.CO mingguan terbaru 25 April-1 Mei 2022, beragam pilihan makanan atau minuman harga spesial di pekan ini.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menyatakan siap membantu pihak kepolisian terkait rentetan teror penembakan terhadap personel polisi.

"Sebetulnya kami tidak termasuk dalam pengaturan tersebut, namun jika diminta bantuan kami siap," kata Jenderal Budiman usai acara penyematan brevet kehormatan di Lapangan Sarwono Edhie Wibowo Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).

Budiman menegaskan, berbagai jenis bantuan siap dilakukan TNI AD untuk turut menyelesaikan kasus penembakan tersebut.

"Bantuan dalam bentuk soft power dan hard power kita siap," tegasnya.

Sebelumnya, Aipda anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal iring-iringan 6 truk tronton dengan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013), sekitar pukul 22.15 WIB. 

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Tirta Sari (45), serta 3 anak yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8).

Sebelum Bripka Sukardi ditembak, di empat lokasi di Tangerang Selatan, Banten, juga terjadi penembakan terhadap polisi. Pada 27 Juli, Aipda Patah Saktiyono ditembak di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan.

10 hari kemudian, 7 Agustus, atau sehari sebelum Lebaran, Aiptu Dwiyatna ditembak di bagian kepala. Dwiyatna tewas tak lama setelah kejadian, karena peluru menembus kepalanya.

Kemudian, pada malam hari peringatan proklamasi kemerdekaan RI, Jumat (16/8/2013) malam, dua pengendara sepeda motor menembak Aiptu Kushendratmo dan Bripka Ahmad Maulana, saat melintas di depan Masjid Raya Pondok Aren, di Jalan Graha Raya. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×