CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.827   12,00   0,08%
  • IDX 7.309   -13,32   -0,18%
  • KOMPAS100 1.117   -3,07   -0,27%
  • LQ45 886   1,94   0,22%
  • ISSI 221   -0,98   -0,44%
  • IDX30 454   1,22   0,27%
  • IDXHIDIV20 546   0,97   0,18%
  • IDX80 128   -0,26   -0,20%
  • IDXV30 137   0,10   0,08%
  • IDXQ30 151   0,09   0,06%

KSAD: Jika diminta, TNI AD mau bantu cari penembak


Rabu, 11 September 2013 / 17:21 WIB
KSAD: Jika diminta, TNI AD mau bantu cari penembak
Promo J.CO mingguan terbaru 25 April-1 Mei 2022, beragam pilihan makanan atau minuman harga spesial di pekan ini.


Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menyatakan siap membantu pihak kepolisian terkait rentetan teror penembakan terhadap personel polisi.

"Sebetulnya kami tidak termasuk dalam pengaturan tersebut, namun jika diminta bantuan kami siap," kata Jenderal Budiman usai acara penyematan brevet kehormatan di Lapangan Sarwono Edhie Wibowo Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (11/9/2013).

Budiman menegaskan, berbagai jenis bantuan siap dilakukan TNI AD untuk turut menyelesaikan kasus penembakan tersebut.

"Bantuan dalam bentuk soft power dan hard power kita siap," tegasnya.

Sebelumnya, Aipda anumerta Sukardi tewas ditembak orang tak dikenal saat mengawal iring-iringan 6 truk tronton dengan sepeda motor Honda Supra B 6671 TXL di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (10/9/2013), sekitar pukul 22.15 WIB. 

Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Tirta Sari (45), serta 3 anak yaitu Dita Kardina Putri (19), Devi Novita Sari (17), dan Muhammad Adi Wibowo (8).

Sebelum Bripka Sukardi ditembak, di empat lokasi di Tangerang Selatan, Banten, juga terjadi penembakan terhadap polisi. Pada 27 Juli, Aipda Patah Saktiyono ditembak di Jalan Cirendeu Raya, Ciputat, Tangerang Selatan.

10 hari kemudian, 7 Agustus, atau sehari sebelum Lebaran, Aiptu Dwiyatna ditembak di bagian kepala. Dwiyatna tewas tak lama setelah kejadian, karena peluru menembus kepalanya.

Kemudian, pada malam hari peringatan proklamasi kemerdekaan RI, Jumat (16/8/2013) malam, dua pengendara sepeda motor menembak Aiptu Kushendratmo dan Bripka Ahmad Maulana, saat melintas di depan Masjid Raya Pondok Aren, di Jalan Graha Raya. (Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×