kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kritik dan pujian Basuki untuk media "online"


Kamis, 05 Desember 2013 / 11:57 WIB
Kritik dan pujian Basuki untuk media
ILUSTRASI. Dapatkan kupon gratis biaya admin top-up e-money saat membayar angsuran dan kartu kredit di Tokopedia.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik keberadaan media online yang memberitakan suatu hal tanpa mengonfirmasi seluruh isinya. Meski demikian, Basuki mengapresiasi media karena telah menyampaikan kebijakan Pemerintah Provinsi DKI.

"Sekarang zamannya berita online. Mereka mengambil quote depannya doang, kan jadi masalah," kata Basuki saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema "Sesaknya Opini Negatif Pemerintah di Media Sosial" di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Perkembangan teknologi itu itu menginspirasi Basuki untuk melakukan transparansi kegiatan di Balaikota Jakarta. Salah satu transparansi itu adalah dengan merekam secara utuh rapat dan kegiatan gubernur dan wakil gubernur, lalu diunggah di situs web Youtube. Video itu juga untuk mengantisipasi lebih berkembangnya lagi opini yang beredar di masyarakat.

Sebelum ditayangkan di internet, video kegiatan Pemprov DKI itu diseleksi. Apabila ada kegiatan maupun rapat yang menyinggung sebuah keluarga maupun perusahaan, maka Basuki memutuskan untuk tidak mengunggah video tersebut ke publik. Hal itu untuk melindungi privasi dan kepentingan keluarga atau perusahaan yang bersangkutan.

Di sisi lain, Basuki juga mengapresiasi peredaran media online di Indonesia. Menurut dia, media online pula yang membesarkan nama Jokowi-Basuki dan rutin menyampaikan segala kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI.

"Saya lihat kalau di berita online itu bisa sampai 2.500 berita tiap bulannya. Itu berita tentang saya saja, belum kalau ditambah berita Pak Jokowi bisa sampai 5.000 berita, ha-ha-ha," kata Basuki.

Melalui media online pula, pria yang biasa disapa Ahok itu dapat mengetahui respons masyarakat atas sebuah kebijakan. Komentar-komentar pembaca online tersebut membuat Basuki mulai memperbaiki sikapnya yang keras. Ia mengakui, sejak memimpin Jakarta bersama Jokowi, sikapnya telah berubah menjadi lebih lunak dari sebelumnya.

"Kami bersama Pak Jokowi menjadi model showcase untuk melawan stigma tidak ada pejabat yang jujur, melayani, dan berkorban," ujar Basuki. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×