Reporter: Aprillia Ika |
JAKARTA. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yanti Sukamdani memprediksi bahwa tingkat hunian hotel di Indonesia masih dalam skala yang pas-pasan, yaitu sekitar 60% dari 125.000 kamar yang tersebar di 10.000 hotel di Indonesia.
"Bisnis hotel disebut untung jika tingkat hunainnya sekitar 55%. Kalau sekarang rata-rata hunian hanya 60%, maka untungnya masih pas-pasan," ujar Yanti.
Yanti melihat, hotel baru akan ramai mulai malam natal sampai malam tahun baru. "Hotel yang ramai itu biasanya menawarkan paket acara natal dan tahun baru," ujarnya. Selain itu, Yanti malah memorediksi beberapa hotel di ibukota bakalan sepi karena orang lebih memilih menghabiskan liburan pergantian tahun di daerah-daerah seperti Bandung, Jogja, solo, Medan dan Bali.
Beberapa hotel yang sudah merasakan lonjakan penyewa kamar antara lain hotel Shangri-La Jakarta dan hotel Sheraton Bandung. Keduanya menggelar paket natal dan akhir tahun dan membundelnya dengan paket menginap. Gara-gara program sejenis, tahun lalu, 668 kamar di hotel Shangri-La Jakarta ludes ter-booking.
"Tahun ini, kita berharap kamar kita laku semua karena semua orang ingin merayakan pergantian tahun dengan bahagia. Jadi, sentimen krisis tampaknya tidak banyak karena semua orang butuh hiburan dan liburan," ujar Yuska Lutfi Tuanakotta, Communications Executive Shangri-La Hotel, Senin (22/12).
Untuk menarik pengunjung hotel, manajemen Shangri-La memberikan paket menginap dua hari gratis satu malam dengan harga Rp 3,068 juta. Namun, bagi yang hanya ingin menginap satu malam saja, cukup merogoh kocek Rp 1,668 juta. Sementara itu, untuk menyambut natal, ada juga harga khusus Rp 998.000 semalam.
Selain itu, Shangri-La juga menyiapkan lima restoran andalannya untuk membuat paket khusus untuk natal dan tahun baru. Rata-rata paket unggulannya adalah berbagai menu makanan dengan harga khusus. Antara lain ada All You Can Eat Buffet Dinner di Satoo dan Shang Palace, ada pagelaran masakan Italia di Rosso, serta paket makanan akhir tahun Jepang Osechi di restoran Nadaman.
Sementara itu, Marketing Communication Hotel Sheraton Bandung Eddy Soenarno juga yakin hotelnya akan penuh dengan pelancong dari Jakarta. Pasalnya sampai hari ini, dari 154 kamar hotelnya sudah 60% terisi. "Tahun lalu, tingkat hunian kita mencapai 90%," ujarnya.
Untuk menarik pengunjungt lebih banyak lagi, Sheraton Bandung menawarkan paket menginap dua malam dengan harga Rp 3,670 juta. Sudah termasuk sarapan untuk dua orang, fasilitas restoran, welcome drink, special welcome fruit, special count down, serta gala dinner tanggal 31 Desember. Harga ini termasuk murah dari harga biasa Rp 1,8 juta per dua hari. Pasalnya harga biasa tersebut belum termasuk makan.
Gala dinner yang akan diselenggarakan oleh Sheraton Bandung termasuk termegah di kelasnya. Pasalnya, hotel ini bakal menggelar suguhan masakan Indonesia sampai masakan barat disepanjang koridor hotel sampai ke kolam renang. Acara ini dimeriahkan dengan doorprize berupa perjalanan wisata Jakarta Singapura PP dan Jakarta Denpasar PP.
Lantas, untuk tanggal 1 Januari, Sheraton sudah menyiapkan paket sarapan dan makan siang. Karena biasanya pada hari tersebut orang masih ingin bermalas-malasan. "Kami berharap dengan penawaran terbaik kami ini, pengunjung dari Jakarta dapat berbondong menghabiskan suasana akhir tahun baru di Bandung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News