Sumber: KONTAN |
JAKARTA. Melihat kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU), wajar jika banyak orang mulai khawatir jadwal pemilu bisa molor. Lihat saja, setelah sebelumnya mundur sehari, KPU kembali menunda pengumuman pemenang tender surat suara. Menurut Anggota KPU Abdul Azis, panitia tender memerlukan waktu lebih lama untuk menentukan pemenangnya. Mereka harus melihat lagi kemampuan perusahaan peserta tender.
"Kami mencoba berhati-hati dengan melihat kemampuan perusahaan. Jadi bukan hanya melihat penawaran harga yang paling murah saja," kata Azis yang menangani divisi logistik, kemarin (21/1).
Kesulitannya, kata Azis, beberapa perusahaan mengikuti tender paket dalam beberapa zona. KPU membagi lelang dalam empat zona penyediaan yang diawasi panitia lelang yang berbeda. Adapun ke empat zona tersebut adalah, zona 1 Sumatra, zona 2 Jawa-Bali, zona 3 Kalimantan-Sulawesi, dan zona 4 adalah Nusa Tenggara Timur-Maluku-Papua.
Satu paket lelang mencakup pengadaan kertas suara, pencetakan surat suara, dan pengiriman surat suara hingga ke KPU kabupaten/kota. Nah, beberapa perusahaan ternyata mengikuti lelang di lebih dari dua zona. "Pekerjaan per paket lelang itu cukup berat sehingga kami harus memastikan kalau ada perusahaan yang memenangi dua zona, apakah dia bisa melakukan itu," katanya.
Hampir semua perusahaan mengikuti lelang di lebih dari satu zona. PT Gramedia, misalnya, mengikuti lelang di zona 2 dan 3. PT Temprina di zona 3 dan 4. Bahkan ada juga yang mengikuti lelang di semua zona seperti PT Metro Pos. "Nah, ini yang lagi kami pikirkan," ujar Wakil Kepala Biro Logistik KPU Boradi. Ia menargetkan paling lambat minggu ini juga pemenang tender sudah diumumkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News