CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.752   23,00   0,14%
  • IDX 8.482   75,28   0,90%
  • KOMPAS100 1.177   12,10   1,04%
  • LQ45 859   9,63   1,13%
  • ISSI 296   2,54   0,87%
  • IDX30 447   4,01   0,91%
  • IDXHIDIV20 518   3,99   0,78%
  • IDX80 132   1,44   1,10%
  • IDXV30 137   1,31   0,96%
  • IDXQ30 143   1,08   0,76%

KPPU duga ada kartel penjualan BBM non subsidi


Kamis, 31 Mei 2012 / 15:29 WIB
KPPU duga ada kartel penjualan BBM non subsidi
ILUSTRASI. Penggunaan kartu uang elektronik di gerbang tol.


Reporter: Dina Farisah | Editor: Edy Can


JAKARTA. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menduga ada praktik kartel antara pom bensin Pertamina dengan pom bensin Shell. Ketua KPPU Tadjuddin Noer Said mengatakan, dugaan itu terlihat dari penurunan harga jual bahan bakar non subsidi yang kemudian diikuti oleh Shell.

"Kalau harga Pertamax turun maka Shell juga langsung menurunkan Super R92 (setara pertamax). Bahkan Shell menurunkan Super R92 lebih rendah dari Pertamax,” ungkap Tadjuddin, Kamis (31/5).

Dugaan ini bukanlah hal yang baru. Pada 2009 silam, KONTAN juga pernah menuliskan dugaan yang sama. Namun, hingga sekarang, wasit persaingan usaha tersebut belum bisa membuktikannya. Jika tudingan itu terbukti benar, mereka akan terjerat Pasal 11 UU No 5/1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Pertamina dan Shell juga sudah pernah membantah hal ini. Ketika itu, dua perusahaan ini mengaku menjalankan bisnis sesuai aturan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×