kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

KPK tak bisa jamin menteri Jokowi tidak korupsi


Selasa, 21 Oktober 2014 / 13:31 WIB
KPK tak bisa jamin menteri Jokowi tidak korupsi
ILUSTRASI. Manfaat Daun Kale untuk Kesehatan Tubuh


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyeleksi nama-nama calon menteri yang akan masuk dalam kabinetnya. Kendati demikian, KPK juga tak menjamin nama yang tidak bersentuhan dengan KPK, tidak akan korupsi jika nantinya menjabat sebagai menteri.

"Tidak ada jaminan 100% juga apabila dari nama-nama itu yang selama ini tidak bersentuhan dengan KPK kemudian menjabat jadi menteri, tidak akan korupsi. Kami juga tidak pernah menjamin itu," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Gedung KPK, Selasa (21/10).

Yang jelas kata Deputi Pencegahan KPK tersebut, Jokowi telah memperoleh informasi awal berkaitan dengan kandidat menteri yang ada rekam jejaknya di KPK. Catatan yang diberikan KPK kepada Jokowi akan menjadi catatan tersendiri untuk Jokowi. "KPK tidak pada memberi rekomendasi jangan pilih ini atau pilihlah yang itu. Termasuk itu (rekomendasi) posisi," tambah Johan. 

Sebelumnya, Jokowi melalui Tim Transisi telah menyerahkan 43 nama calon menteri ke KPK untuk ditelusuri rekam jejaknya pada Jumat (17/10) lalu. Pimpinan KPK pun secara langsung telah menyerahkan kembali nama-nama tersebut kepada Jokowi pada Minggu (19/10) malam lalu. 

Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengatakan, pihaknya memberi tanda tertentu pada nama-nama tersebut. Lebih lanjut kata Zulkarnain, tanda merah diberikan pada nama calon menteri yang dinilai KPK berisiko tinggi. "Yang beresiko tinggi kami anggap merah, yang kami anggap kurang kami beri warna kuning," kata Zulkarnain saat dihubungi wartawan, Senin (20/10) kemarin. 

Kendati demikian, Zulkarnain masih enggan menyebut siapa saja nama-nama yang diberi tanda merah dan kuning tersebut. Zulkarnain hanya berpesan pada Jokowi, untuk tidak memilih nama yang menurut KPK bermasalah dan berpotensi bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×