kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

KPK ragukan Anas mengaku amankan SBY dalam Century


Rabu, 05 Februari 2014 / 22:06 WIB
KPK ragukan Anas mengaku amankan SBY dalam Century
ILUSTRASI. Proyeksi pergerakan rupiah untuk hari ini (16/9)


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto menilai janggal pernyataan tim pengacara mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, yang menyebut ada tugas khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada Anas untuk mengamankan kasus Century di Dewan Perwakilan Rakyat.

Menurut Bambang, pernyataan pengacara Anas tersebut harus dicek dulu kebenarannya. "Karena saya khawatir kalau itu enggak benar. Karena ada yang agak aneh dalam pernyataan itu. Saya sebelumnya lawyer (pengacara), jadi saya paham. Kalau pertanyaannya pertanyaan kunci soal tugas khusus, itu pertanyaan awal," kata Bambang di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (5/2/2014).

Bambang akan mengecek kepada tim penyidik KPK apakah benar telah mengajukan pertanyaan seputar tugas khusus yang diemban Anas sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR sebelum dia menjabat ketua umum Partai Demokrat 2010.

KPK, menurutnya, tidak serta merta dapat langsung menindaklanjuti informasi yang disampaikan tim pengacara Anas tersebut. "Saya cek ke penyidik, karena yang memberikan pertanyaan-pertanyaan itu penyidik," ujar Bambang.

Sebelumnya, tim pengacara Anas mengatakan bahwa kliennya telah mengungkapkan kepada penyidik KPK mengenai tugas khusus yang diberikan SBY kepada Anas selaku ketua fraksi.

Pengacara Anas, Handika Honggowongso mengatakan, selaku ketua fraksi Demokrat, Anas mengaku diminta mencegah agar Panitia Khusus (Pansus) Bank Century di DPR tidak mengarah ke SBY, baik secara hukum maupun politik.

Menurut Handika, kliennya pernah diminta melobi fraksi partai lain untuk mengamankan SBY dan membangun opini di media massa jika SBY tidak terlibat. Terkait tugas tersebut, kata Handika, Anas diminta berkoordinasi dengan Wakil Presiden Boediono, mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta pihak terkait lainnya. (Icha Rastika)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×