Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan penyelidikan terkait proyek pengadaan alat kesehatan (alkes) di Dinas Kesehatan Serang, Banten.
Kali ini, tim penyelidik KPK sedang meminta keterangan dan dokumen kepada sejumlah pegawai Dinas Kesehatan Serang terkait proyek alkes tersebut.
"Benar saat ini ada tim penyelidik yang sedang berada di Serang, Provinsi Banten dalam rangka untuk meminta keterangan dan dokumen dalam pengadaan alkes," kata Juru Bicara KPK Johan Budi saat jumpa wartawan di Kantor KPK, Jakarta, Kamis (24/10).
Lebih lanjut Johan mengatakan, penyelidikan kali ini berbeda dengan penyelidikan yang dilakukan KPK di Dinas Kesehatan, Tangerang Selatan pada Selasa (22/10) lalu.
Selain itu, Johan juga bilang, penyelidikan di Serang saat ini untuk tahun anggaran yang sama dengan penyelidikan di Tangerang Selatan, yaitu tahun 2010-2012. Namun, hingga kini, Johan belum mengetahui nilai proyek tersebut.
Sebelumnya, pada Selasa (22/10) lalu KPK juga telah melakukan penyelidikan terkait proyek pengadaan alkes di Dinas Kesehatan Tangerang Selatan tahun anggaran 2010-2012.
Johan sempat bilang bahwa kasus tersebut tidak berkaitan dengan kasus dugaan suap penanganan perkara Pilkada Kabupaten Lebak, Banten di Mahkamah Konstitusi (MK). Yang jelas, di Tangsel, KPK memintai keterangan kepada Kepala dan pegawai Dinas Kesehatan.
"(Yang dimintai keterangan) Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Dadang. Ada juga pegawai di Dinkes Tangsel, yaitu Wawan Darmawan, Mamak Jamasari, Ridwan, Tulus Muladi," tambah Johan.
Pada Selasa siang lalu, beberapa petugas KPK mendatangi kantor Dinas Kesehatan Tangerang Selatan di kawasan Wita Naharja, Pamulang.
Sekitar pukul 11.00 WIB, petugas KPK terlihat keluar masuk Gedung Dinas Kesehatan. Mobil KPK keluar masuk dari kompleks Dinas Kesehatan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News