Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sebanyak 120 orang penyidik di lingkungan Mabes Polri dan kepolisian daerah mengikuti latihan peningkatan kemampuan penyidikan kasus tindak pidana korupsi (tipikor). Latihan tersebut dikhususkan bagi para penyidik yang menangani kasus tipikor.
"Ini untuk memperkuat penyidik tindak pidana korupsi, makanya kita latihan," kata Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman seusai membuka kegiatan Pelatihan Kemampuan Teknis Penyidik Tipikor 2013 di Gedung Pusat Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), Jakarta, Selasa (12/11).
Kapolri mengatakan, teknik penyidikan yang dimiliki penyidik tipikor Polri sebetulnya sudah cukup baik. Namun, modus korupsi selalu berkembang. Untuk itu, diperlukan peningkatan kemampuan penyidik agar dapat membidik perkara korupsi yang tidak biasa.
Sutarman menambahkan, dalam upaya pemberantasan korupsi, juga diperlukan peningkatan teknologi dan anggaran penyidikan kasus. Selain itu, peningkatan integritas penyidik juga harus ditingkatkan. Dengan demikian, kata dia, tidak ada penyidik yang main mata dengan tersangka korupsi.
"Kalau Anda melihat kapolresnya yang tertangkap tangan melakukan korupsi, kita semangati, mereka semangat semua sehingga kita bisa bersikap untuk berantas korupsi," kata mantan Kepala Bareskrim polri itu.
Secara terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto mengatakan, kegiatan pelatihan bagi penyidik kasus korupsi ini akan berlangsung selama tiga hari. Kegiatan ini diikuti oleh 120 penyidik yang terdiri dari 110 penyidik polda dan 10 penyidik Mabes Polri.
Dalam pelatihan ini, Mabes Polri menghadirkan sejumlah praktisi dan ahli dari Komisi Pemberantasan Korupsi dan Badan Pemeriksa Keuangan. "Mereka nantinya akan menjadi pemberi materi yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi kepada penyidik untuk meningkatkan kualitas penyidik tipikor dan TPPU," katanya.(Dani Prabowo/Kompas.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News