kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

KPI: Siaran hitung cepat setelah pukul 13.00 siang


Selasa, 08 Juli 2014 / 16:33 WIB
KPI: Siaran hitung cepat setelah pukul 13.00 siang
ILUSTRASI. Mitra Distribusi (Midis) sukses mengantongi penjualan yang maksimal dari penawaran Savings Bond Ritel (SBR) SBR012


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) meminta lembaga survei opini publik dan pihak stasiun televisi tidak menyiarkan hasil hitung cepat perolehan suara Pemilu Presiden (Pilpres) sebelum pukul 13.00 waktu Indonesia barat (WIB). Sebab, hasil hitung cepat dapat memengaruhi kecenderungan pilihan publik.

"Kami imbau, quick count, kalau mau pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia (luber), jujur, adil (jurdil) dan damai, menurut kami baru diumumkan paling cepat pukul 13.00 WIB, saat pemungutan suara di wilayah barat sudah selesai," ujar Komisioner KPI Idy Muzayyad dalam diskusi "Kontribusi Media Massa untuk Konsolidasi Demokrasi dalam Pilpres 2014" di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (8/7).

Ia mengatakan, selain memengaruhi kecenderungan pilihan pemilih pada pasangan tertentu, hasil hitung cepat juga mempengaruhi semangat pendukung untuk menggunakan hak pilihnya. Menurut dia, menahan pengumuman hasil cepat sama dengan menjaga semangat tinggi pendukung tersebut.

Idy mengakui, Mahkamah Konstitusi (MK) sudah membatalkan norma dalam Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pilpres terkait pengumuman hasil survei dan hitung cepat. Namun, kata dia, lembaga survei dan stasiun televisi harus menyadari bahwa peserta pilpres kali ini hanya ada dua orang. "Selisih satu suara saja sangat menentukan. Dan satu suara itu bisa terpengaruh dari hasil survei itu," kata Idy. (Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×