kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Korsel tertarik investasi LRT Jabodebek


Rabu, 20 Desember 2017 / 14:15 WIB
Korsel tertarik investasi LRT Jabodebek


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan melakukan kunjungan ke Korea Selatan (Korsel) untuk membahas sejumlah peluang kerja sama ekonomi dengan Negeri Ginseng ini. Dalam kunjungannya, Luhut menyambangi beberapa menteri.

Luhut juga mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyunmee. Dalam pertemuan tersebut, Kim sempat menyinggung ketertarikan Korsel berinvestasi di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek, lantaran Kim menilai Korsel telah sukses melakukan pembangunan kereta api cepat yang diadaptasi dari teknologi Perancis.

"Korea Selatan sangat tertarik mengikuti tender bakal pelanting untuk LRT, produk kami ini sudah terkenal secara global," ujar Kim saat disambangi Luhut, seperti dikutip dari keterangan tertulis resmi, Selasa (19/12).

Kim mengatakan seiring dengan tren yang mendunia saat ini, pemerintah Korsel sedang aktif berinvestasi di bidang infrastruktur. Pihaknya juga mendorong perusahaan Korsel untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Kami mengalokasikan dana untuk pembiayaan infrastruktur negara-negara berkembang. Tahun ini nilainya kami naikkan US$ 500 miliar dari jumlah tersebut, US$ 100 miliar kami alokasikan untuk negara-negara ASEAN," ujarnya.

Dalam pertemuan itu, Luhut menyambut baik dan menjanjikan untuk memberitahukan jika tender sudah dibuka. "Investasi luar negeri dibutuhkan karena dana APBN tidak mungkin cukup untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia," jelas Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×