kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Korban bentrokan Kebumen minta tentara diadili


Selasa, 19 April 2011 / 12:48 WIB
ILUSTRASI. Pertama kali dalam 100 tahun, Australia terpaksa tutup perbatasan karena COVID-19


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Korban bentrokan antara aparat militer anggota Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dengan warga Desa Jetro Jenar, Kebumen mengadu ke DPR. Mereka menuntut tentara yang terlibat diadili.

Ahmad Muslimin, salah seorang korban mengatakan konflik warga Kebumen dengan tentara mengenai tanah sudah terjadi selama tujuh tahun. "Tapi saat itu masih riak-riak kecil," ujarnya, Selasa (19/4).

Dia meminta fraksi PDI Perjuangan membantu menyelesaikan konflik tersebut. Eko Wahyudi, korban lainnya, juga meminta fraksi berlambang banteng gemuk tersebut memahami keresahan warga Kebumen. "Semoga para anggota dewan juga paham tentang warga wong cilik. Kebumen, semoga paham," tegasnya.

Selain itu, warga juga meminta konseling pasca konflik tersebut. Atas permintaan itu, anggota Komisi III DPR Eva Sundari berjanji menyiapkan program tersebut.

Akhir pekan lalu (15/4), puluhan warga yang mengatasnamakan diri Forum Paguyuban Petani Kebumen Selatan bentrok dengan tentara. Bentrokan ini dipicu sengketa tanah di garis Pantai Urut Sewu sepanjang 22,5 kilometer.

Warga menolak tanah tersebut dijadikan tempat latihan militer. Sebaliknya, tentara telah memperoleh izin pantai sebagai tempat latihan. Akibat bentrokan itu, sepuluh warga terluka. Sebagian akibat luka tembak terutama di bagian punggung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×