kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kontrak Katering Jemaah Haji, Kemenag: 30% Bahan Harus Produk Indonesia


Rabu, 19 April 2023 / 07:25 WIB
Kontrak Katering Jemaah Haji, Kemenag: 30% Bahan Harus Produk Indonesia
ILUSTRASI. Sejumlah petugas menata makanan khas Indonesia untuk jamaah calon haji di dapur katering Ahla Zad Company, Mekkah,


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief memastikan, produk makanan Indonesia akan digunakan dalam penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.

Penegasan ini disampaikan Hilman usai menandatangani kontrak kerja sama antara Ditjen PHU Kemenag dengan para penyedia layanan katering untuk jemaah haji Indonesia.

Penandatanganan kontrak kerja sama ini dilakukan dengan para pemilik dapur layanan katering di Kantor Urusan Haji, KJRI, Jeddah.

Hadir menyaksikan, Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim, Inspektur Wilayah IV yang juga Plt. Sekretaris Itjen Kastolan, Direktur Layanan Haji dalam Negeri Saiful Mujab, serta Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam dan Pelaksana Staf Teknis Haji 1 yang juga merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Agus Mi'raji.

Baca Juga: Kerja Sama dengan Kemenag, Saudia Airlines Angkut 101.809 Jemaah Haji Indonesia

Seperti diketahui, katering menjadi salah satu layanan yang disiapkan Kementerian Agama bagi jemaah haji Indonesia.

Jutaan box makanan akan disiapkan untuk jemaah saat berada di Madinah, Makkah, Masyair (Arafah, Muzdalifah, Mina) dan juga Bandara.

“Tahun ini kita ingin agar bahan makanan yang digunakan untuk layanan katering jemaah haji kita adalah produk Indonesia. Kita cantumkan dalam kontrak kerja sama bahwa 30% dari komponen katering harus berupa produk Indonesia,” ujar Hilman usai penandatanganan kontrak di Jeddah, Senin (17/4).

Tahun ini, layanan katering akan disiapkan sekitar 76 dapur. Sebanyak 53 dapur akan melayani katering bagi jemaah selama di Makkah, 21 dapur di Madinah, dan dua dapur memberikan layanan katering untuk jemaah saat di Bandara Saudi.

“Kita akan memberikan penghargaan bagi perusahaan katering yang menggunakan produk-produk Indonesia lebih banyak dari yang lain,” ucap Hilman.

Bersamaan penandatanganan kontrak kerja sama, Kementerian Agama juga mempertemukan para importir bahan makanan Indonesia dengan penyedia layanan katering jemaah di Arab Saudi.

Menurut Hilman, hal tersebut dilakukan agar para pihak bisa langsung saling berkomunikasi dan bersinergi.

Kepada para penyedia katering, Hilman berpesan agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah.

Menurutnya, kuota jemaah haji tahun ini kembali normal. Sehingga, setiap dapur harus melakukan langkah strategis dan antisipatif agar dapat memberikan layanan terbaik kepada jemaah.

Baca Juga: Pelayanan Haji, BPKH-Kemenag Lepas Ekspor Perdana Makanan Siap Saji ke Arab Saudi

"Tahun ini, kali pertama akan ada dua petugas haji yang bertugas mengawasi dapur katering, mulai dari proses penyiapan, distribusi, dan kelayakan. Ini belum ada di tahun sebelumnya dan dilakukan untuk memastikan layanan katering berjalan dengan baik,” terang Hilman.

Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim menegaskan, proses pengadaan penyedia layanan katering dilakukan dengan mematuhi prinrip-prinsip transparan dan akuntable.

Para penyedia layanan tidak perlu berpikir untuk memberikan sesuatu kepada pihak Indonesia, baik misi haji maupun pihak terkait lainnya.

Para penyedia layanan yang terpilih adalah mereka yang dinilai terbaik dan itu harus dibuktikan dalam memberikan layanan saat operasional haji tahun ini.

"Ini kita selenggarakan dengan mengedepankan professionalisme saja," ujar Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×