Reporter: Abdul Basith | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan konsolidasi anggaran.
Saat ini anggaran riset, penelitian, dan pengembangan masih terpisah di berbagai kementerian dan lembaga. Bila dikonsolidasikan akan terkumpul dana hingga Rp 27,1 triliun yang dapat dimanfaatkan.
"Rp 27,1 triliun ini uang besar. Kalau ini bisa dikonsolidasikan dan menghasilkan sesuatu, angka ini bisa lipat dua bisa lipat tiga bisa lipat empat," ujar Jokowi saat pembukaan rapat kerja nasional Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/BRIN, Kamis (30/1).
Baca Juga: Pemerintah menyiapkan dana Rp 15 triliun per tahun untuk kebutuhan riset hilirisasi
Jokowi memahami angka tersebut masih belum besar untuk mendorong riset. Meski begitu ia meminta agar riset yang dilakukan memiliki dampak strategis.
Oleh karena itu nantinya BRIN akan menjadi pihak yang melakukan koordinasi terkait riset yang dilakukan. BRIN diminta untuk turun ke lapangan melihat permasalahan yang ada.
"BRIN mampu mendeteksi dan mengidentifikasi topik riset strategis yang sesuai dengan kebutuhan bangsa," terang Jokowi.
Selain itu pelibatan swasta pun akan ditingkatkan untuk membantu mendorong riset dan inovasi. Oleh karena itu pemerintah juga telah mengeluarkan aturan mengenai insentif bagi pengembangan riset dan inovasi.
"Kita bisa berikan insentif kepada swasta bisa lewat super deduction tax," jelas Jokowi.
Baca Juga: Ini 47 universitas terbaik bidang penelitian versi Kemenristek
Selain itu Jokowi menjanjikan akan menambahkan anggaran bagi riset dan inovasi ke depan. Ia bilang setelah upaya pembangunan infrastruktur rampung, anggarannya akan dipindah dalam anggaran riset dan inovasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News