kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kondisi pasar SBN makin stabil, Sri Mulyani akan kurangi ketergantungan kepada BI


Senin, 21 Juni 2021 / 21:02 WIB
Kondisi pasar SBN makin stabil, Sri Mulyani akan kurangi ketergantungan kepada BI
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah yakin bisa menurunkan ketergantungan pembiayaan anggaran yang berasal dari Bank Indonesia (BI). Sebelumnya, pembiayaan dari BI tersebut berupa pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Kementerian Keuangan dan BI pada tahun 2020. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, optimisme tersebut didasarkan pada kondisi pasar SBN yang makin stabil. “Dengan kondisi pasar SBN makin stabil dan baik, maka ketergantungan pada pembiayaan yang berasal dari BI mungkin secara bertahap bisa diturunkan,” ujar Sri Mulyani, Senin (21/6) dalam konferensi pers daring APBN KiTa. 

Sri Mulyani kemudian menjelaskan, dalam situasi di mana inflasi Amerika Serikat (AS) melonjak di atas 5% dan pernyataan dari The Fed yang menggambarkan adanya penyesuaian kebijakan moneter, SBN Indonesia masih bertahan cukup baik. 

Baca Juga: Wapres dorong percepatan pembangunan kesejahteraan Papua

Bahkan, ia mengaku spread antara SBN valas tenor 10 tahun dengan US Treasury mengalami penurunan yang menunjukkan adanya confidence terhadap kualitas SBN valas dan risiko SBN valas Indonesia. 

Sementara untuk SBN berdenominasi rupiah, pemerintah juga tetap menjaga kualitas SBN dengan melakukan perbaikan terhadap pengelolaan APBN dan perekonomian agar kepercayaan investor tetap terjaga. 

Lebih lanjut, Sri Mulyani juga mengungkapkan kontribusi pembiayaan dari penerbitan SBN yang pembelian oleh BI sebesar Rp 116,26 triliun.  Kemudian, seiring dengan kondisi pasar SBN yang membaik juga, sejak bulan Mei 2021, penerbitan SBN melalui skema green shoe option (GSO) juga tidak dilakukan. 

Selanjutnya: Hingga Mei 2021, realisasi pembiayaan utang mencapai Rp 330,1 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×