kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kondisi pandemi COVID-19 saat ini jadi alarm untuk perkuat protokol kesehatan


Senin, 28 Juni 2021 / 19:45 WIB
Kondisi pandemi COVID-19 saat ini jadi alarm untuk perkuat protokol kesehatan
ILUSTRASI. Kopral (Purn) Partika Subagyo melakukan sosialisasi sadar protokol kesehatan pencegahan COVID-19 saat aksi tunggal di Bundaran Gladag Solo, Jawa Tengah, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Maulana Surya.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Kondisi pandemi COVID-19 saat ini di Indonesia menjadi alarm bagi individu dan lingkungan sekitar untuk memperkuat protokol kesehatan, mulai perkantoran, pemukiman, pusat perbelanjaan, hingga kampung di pelosok. 

“Pemerintah harus mampu memberdayakan sumber daya hingga ke desa-desa untuk memengaruhi perubahan perilaku masyarakat,” kata Dr. Hermawan Saputra, Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, dikutip dari laman covid19.go.id.

Hermawan mengimbau agar masyarakat mengaktifkan gotong-royong di lingkup komunitas dan membuat ruang isolasi mandiri di tingkat lingkungan. 

“Ini upaya yang bisa meringankan beban rumahsakit yang saat ini mulai penuh, terutama di Pulau Jawa,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi: Vaksinasi Covid-19 bagi anak 12-17 tahun segera dimulai

Pekan lalu, kasus positif COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat signifikan, mencapai 42%. Kenaikan ini sudah berlangsung selama lima minggu berturut-turut.

“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus,” kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito, dilansir dari situs covid19.go.id.

Untuk itu, penguatan PPKM Mikro menjadi hal utama yang harus pemerintah lakukan saat ini untuk menekan laju kasus positif, khususnya yang terpusat di Jawa.

“Pemerintah telah mempelajari berbagai opsi penanganan COVID-19 dengan memperhitungkan kondisi sosial, ekonomi, politik Indonesia dan juga pengalaman negara lain," ujar Wiku.

"Dan bisa disimpulkan, PPKM Mikro masih menjadi cara penanganan yang paling efektif karena dilakukan hingga tingkat terkecil dan dapat berjalan tanpa mematikan ekonomi rakyat,” imbuhnya.

Baca Juga: Cara terbaik cegah penularan COVID-19: Hindari kerumunan dan vaksinasi

Satgas COVID-19 meminta agar mekanisme koordinasi dan pembagian peran dalam menjalankan PPKM Mikro berjalan dengan benar dan seefektif mungkin. 

Dalam rangka pencegahan, lurah dan kepala desa sebagai pengendali Posko PPKM Mikro wajib berkoordinasi dengan ketua RW untuk mendata kasus positif di tingkat RT di wilayah masing-masing.

Kemudian, bersama Babinsa dan Babinkamtibmas memantau kepatuhan protokol kesehatan dan memberikan edukasi seputar COVID-19.

Selanjutnya, lurah dan kepala desa berkoordinasi juga dengan Puskesmas tingkat kecamatan dan kelurahan untuk melakukan testing pada pasien COVID-19 dan kontak eratnya, yang dilanjutkan dengan tracing dibantu oleh TNI/POLRI. 

Terakhir, Puskesmas bisa melakukan treatment dan pengawasan pada pasien isolasi mandiri, dan merujuk pasien dengan gejala sedang-berat ke tempat isolasi terpusat atau RSUD di tingkat Kecamatan. 

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Varian delta kian mengkhawatirkan, WHO minta semua orang terus memakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×