Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengingatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) rawan disalahgunakan di tahun politik.
Wamenkominfo Nezar Patria menjelaskan kemajuan AI rentan membuat gaduh stabilitas politik pada tahun depan. Terlebih, AI memiliki teknologi dalam melakukan kloning mulai dari gambar hingga suara yang serupa.
"Produksi AI jelang politik pasti akan ramai sekali, nanti tiba-tiba ada calon presiden ngomong aneh karena suaranya bisa di kloning, bisa mengucapkan kalimat dengan suara bahkan sesuai dengan gerak mulut," kata Nezar dalam media gathering di Jakarta, Jumat (24/11).
Nezar mengungkapkan perkembangan AI semakin canggih karena dukungan chip Unit Pemroses Grafis (Graphics Prosessing Unit /GPU) yang memang dirancang khusus untuk memanipulasi dan mengubah memori dengan cepat guna mempercepat pembuatan gambar.
Baca Juga: Maraknya Penipuan Menggunakan WhatsApp, Indikasi Lemahnya Perlindungan Konsumen
Hal itulah yang membuat kebenaran di dunia informasi akan semakin samar.
"Kami akan menghadapi situasi kaya gitu, ini tidak akan lama lagi, ini sudah ada gejalanya. AI akan muncul seperti tsunami utamanya di dunia informasi," jelas Nezar.
Untuk itu, Kemkominfo dalam waktu dekat akan mengalurkan Surat Edaran (SE) ihwal pengembangan dan pemanfaatan AI di Indonesia. Ia menargetkan AI ini bisa rampung dan diedarkan pada awal Desember ini.
SE ini nantinya akan dijadikan pedoman bagi pengembang maupun pengguna AI agar tepat guna.
"Kami tidak akan buat regulasi yang terlalu ketat karena ini akan menghambat inovasi tapi sikap kami adalah memaksimalkan manfaatnya dan meminimalkan risikonya," tutup Nezar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News