Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan, kebakaran hutan dan lahan terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini bisa dilihat dari luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1982 hingga tahun 2020.
"Kalau kita lihat di 1982 itu sebesar 3,6 hektare (ha) juta, lalu di 1997 itu ada 11,89 juta ha yang terbakar kemudian di tahun 2006 ada 3,8 juta ha. Lalu kita terkejut di 2015 jadi 2,6 juta ha dan setelah itu atas dukungan berbagai kementerian, maka Indonesia bisa menurunkan karhutla," ujar Siti dalam konferensi pers, Kamis (27/8).
Baca Juga: Moratorium perizinan di kawasan hutan primer turunkan deforestasi hingga 38%
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), kebakaran hutan dan lahan sejak 2015 mengalami penurunan. Karhutla di tahun 2016 turun dari 2015 menjadi 438.363 ha, lalu 165.484 ha di 2017, lalu 510.564 ha di 2018 dan meningkat menjadi 1,64 juta ha di 2019. Meski begitu, Siti memastikan pihaknya sudah melakukan upaya untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan tahun ini.
"Memang tahun lalu ada sedikit, tapi tahun ini kita sudah coba kendalikan, di tahun ini areal terbakarnya 64.000 ha sampai bulan juli, dibandingkan tahun lalu di bulan juli itu sudah 137.000 ha," ujar Siti.
Meski begitu, Siti mengakui, angka kebakaran hutan dan lahan yang sudah diverifikasi baru sampai tahun 2017. Menurutnya, angka kebakaran hutan setelah tahun 2017 masih perlu diverifikasi lagi.
Lebih lanjut, Siti pun menyebut pengendalian kebakaran hutan menjadi salah satu faktor penting dalam penurunan deforestasi. Dia mengatakan, bila angka kebakaran hutan tinggi, maka angka deforestasi akan turut meningkat.
Baca Juga: Kurangi emisi gas rumah kaca, Indonesia dapat US$ 103,78 juta dari Green Climate Fund
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News