kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.284   -1,00   -0,01%
  • IDX 7.164   46,48   0,65%
  • KOMPAS100 1.044   9,41   0,91%
  • LQ45 802   7,44   0,94%
  • ISSI 232   1,62   0,71%
  • IDX30 416   2,14   0,52%
  • IDXHIDIV20 488   2,96   0,61%
  • IDX80 117   0,83   0,71%
  • IDXV30 120   0,13   0,11%
  • IDXQ30 134   0,83   0,63%

KLHK Sebut Ibu Kota Negara Baru Bukan Kantong Sebaran Orangutan


Rabu, 23 Februari 2022 / 21:41 WIB
KLHK Sebut Ibu Kota Negara Baru Bukan Kantong Sebaran Orangutan
ILUSTRASI. Desain Istana Negara berbentuk burung Garuda di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara karya seniman I Nyoman Nuarta.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno mengatakan, Pusat Ibu Kota Negara (IKN) bukanlah merupakan daerah sebaran alami orangutan.

Ia menyebut, wilayah pusat Ibukota Negara (IKN) berada di bekas kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI), yang bukan merupakan hutan primer lagi.

Pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipatif guna mengurangi dampak yang terjadi dalam pembangunan IKN seperti AMDAL, KLHS, koridor, dan sebagainya.

Wiratno menerangkan, Peta Sebaran orangutan di wilayah IKN, berdasarkan PHVA (2016) populasi orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus morio) terbagi ke dalam 17 landsekap.

Baca Juga: Presiden Pastikan Kepala Otorita IKN dari Non Parpol

Yaitu Lansekap Beratus, Sungai Wain, TN Kutai - Bontang, Belayan – Senyiur, Wehea – Lesan, Sangkulirang, Tabin, Area Hutan Tengah, Kinabatangan Rendah, Kinabatangan Utara, Ulu Kalumpang, Crocker, Lingkabau, Bonggaya, Ulu Tungud, Trus madi, Sepilok, dengan total jumlah orangutan sebanyak 14.540.

"Orangutan terdekat dengan IKN hanya di lansekap Sungai Wain. Orangutan yang terdapat di areal Sungai Wain adalah orangutan hasil rehabiltasi," ungkap Wiratno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/2).

Jumlah orangutan yang sudah dirilis dari ketiga Pusat Rehabilitasi yaitu Samboja (BOSF), Jejak Pulang dan Pusat Suaka orangutan Arsari Itciku adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Sepanjang Januari 2022, Acset Indonusa (ACST) Raih Kontrak Baru Rp 2 Miliar

Pertama, Sungai Wain: (tahun 1992-1997) sejumlah 78 orangutan. Kedua Meratus: (tahun 1997-2002) sejumlah 338 orangutan. Ketiga, KJ7: (tahun 2012-2021) sejumlah 126 orangutan. Tempat pelepasliaran ini berada di zona luar pembangunan IKN.

Untuk antisipasi agar orangutan tidak ke zona IKN, dilakukan upaya antisipatif bersama dengan para pihak antara lain membangun koridor satwa liar, memulihkan ekosistem untuk memperbanyak cluster habitat satwa, terutama di bekas tambang, dan melakukan mobilisasi Wildlife Respon Unit (WRU).




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×