kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

KLHK pastikan penanganan karhutla dipersiapkan secara sistematis


Selasa, 23 Juni 2020 / 12:14 WIB
KLHK pastikan penanganan karhutla dipersiapkan secara sistematis
ILUSTRASI. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya (kanan) bersama Sekjen Kemen LHK Bambang Hendroyono (kiri) mengikuti Rapat Kerja dengan Komite II DPD di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020).


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memastikan upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah dipersiapkan secara sistematis. Pemerintah menilai telah mempelajari perilaku iklim yang menunjukkan perkembangan karhutla berada di bulan Agustus hingga September.

Hal itu menjadi catatan dalam persiapan penanganan. "Banyak yang secara sistematis sudah dipersiapkan oleh pemerintahan ini," ujar Menteri LHK Siti Nurbaya usai rapat terbatas, Selasa (23/6).

Baca Juga: Jelang musim kemarau, Jokowi ingatkan pentingnya pencegahan karhutla

Siti menjelaskan daerah seperti Riau dan wilayah utara Sumatra memiliki dua fase kritis dalam karhutla. Pertama berada di bulan Maret dan April, sementara fase kedua di puncaknya berada di Agustus hingga September.

Fase pertama disampaikan Siti telah mampu dikendalikan. Termasuk menjaga agar masa Lebaran tak terjadi kabut asap akibat karhutla dengan melakukan modifikasi cuaca.

"Membasahi gambut juga kemudian memberikan air juga untuk embung yang dibangun dan nanti setelah dan dengan yang sudah kita lalui di Riau ternyata dia basah gambutnya sehingga kita nggak dapat yang asap itu," terang Siti.

Baca Juga: Cuaca hari ini di Indonesia masih hujan bulan Juni, waspada petir

Langkah serupa juga akan dilakukan di wilayah Kalimantan yang akan masuk puncak musim kemarau pada bulan Juli hingga Agustus. Setelah itu akan kembali dipantau wilayah Sumatra pada puncak Agustus hingga September.

"Mudah-mudahan bisa menjadi solusi yang ada formatnya begitu ya dari pada memadamkan terus, jadi ini dengan sistematis kita persiapkan," jelas Siti.

Selain itu upaya penegakan hukum juga akan didorong oleh pemerintah. Akan dilakukan sistem pemantauan oleh Kepolisian untuk mencegah pembakaran hutan dan lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×