Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengklaim program susu gratis yang diwacanakan akan menggunakan susu ikan bisa membuka lapangan kerja dan industri baru.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistyo menyampaikan, jika 1% saja komplementer dari kebutuhan 4,1 juta ton susu nasional dipenuhi dari susu ikan itu sudah membuka sebanyak 195.796 lapangan kerja.
"Lapangan kerja ini untuk memproduksi 492 ribu ton susu ikan per tahun," ujar Budi dalam Konferensi Pers, Apa Itu Susu Ikan, di Kantor KKP, Selasa (17/9).
Budi mengatakan lapangan kerja ini bukan hanya untuk industri melainkan nelayan di tingkat hulu. Dengan adanya program ini menurutnya sebanyak 86.403 nelayan akan turut masuk dalam rantai pasok program susu gratis ini.
Baca Juga: Susu Ikan Jadi Alternatif Program Susu Gratis Prabowo, Industri Ungkap Kesiapannya
Kemudian, sebanyak 73.800 orang akan terserap di industri Hidrolisat Protein Ikan (HPI) dan sebanyak 35.593 orang akan terserap ke industru susu ikan.
Budi sebelumnya menjelaskan bahwa susu ikan ini sebetulnya bukanlah hal baru di hilirisasi produk perikanan.
Ia bilang para peneliti dari Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN telah berhasil menemukan HPI yang menjadi ekstrak protein ikan sejak tahun 2017 lalu. Kemudian penelitian itu dilanjutkan, hingga tahun 2021 para peneliti berhasil menyajikan dari HPI menjadi susu ikan.
"Di tahun 2023 susu ikan ini sudah dikenalkan oleh bapak Menteri Kelautan dan Perikanan (Sakti Wahyu Trenggono) bersama Menteri Koperasi dan UKM (Teten Masduki)," ujarnya.
Menurutnya, susu ikan merupakan sebuah pilihan untuk masyarakat. Artinya, KKP memberikan berbagai pilihan, masyarakat bisa mengonsumsi langsung produk ikan segar dan/atau mengonsumsi olahan ikan, seperti sosis ikan, bakso ikan, sampai dengan susu ikan.
"Kami menstandardkan makanan olahan ikan 30% nya mengandung ikan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News