kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

KKP perketat pengawasan kapal tenggelam


Jumat, 02 Mei 2014 / 13:58 WIB
KKP perketat pengawasan kapal tenggelam
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari ini 8 Desember 2022, Klaim Deretan Skin Senjata hingga Outfit


Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk menjaga sumberdaya laut tidak hanya terbatas pada ikan semata. Pekan lalu, Polisi Khusus Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Polsus PWP3K) berhasil menyelamatkan 3.680 keping Benda Berharga Asal Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) dari aksi pencurian di perairan Pulau Numbing Provinsi Kepulauan Riau.

"BMKT merupakan salah satu sumber daya di laut yang memiliki nilai sejarah, budaya, ilmu pengetahuan, dan nilai ekonomi yang tinggi. Oleh karena itu, KKP akan terus memperketat pengawasannya untuk menjaga sumberdaya tersebut dari aksi survei maupun pengangkatan illegal," kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo dalam siaran persnya, Jumat (2/5).

Sharif mengatakan, dalam operasi pengawasan yang digelar pada bulan Maret 2014, Polsus PWP3K dengan menggunakan kapal pengawas Hiu 010 berhasil menangkap KM. Penyu  yang berbobot  27 GT. Dari kapal pengawas ini, KKP melalui Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) berhasil mengamankan 3.680 keping BMKT dalam kondisi utuh dan 327 keping dalam bentuk fragmen/pecahan.

BMKT yang berhasil diamankan tersebut terdiri atas benda-benda berbahan dasar keramik yang berbentuk guci, tempayan, mangkuk, dan bentuk lainnya. "BMKT tersebut dinilai berharga cukup tinggi karena diperkirakan telah berumur ratusan tahun", ujarnya. 

Ditambahkan, berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP), terdapat 463 titik kapal tenggelam di Indonesia. Bahkan data Unesco menyebutkan, kurang lebih ada tiga juta kapal karam yang belum ditemukan di dunia dan banyak di antaranya berada di sekitar kawasan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×