kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Wah! Ada 500.000 kapal karam di Indonesia


Kamis, 08 November 2012 / 11:20 WIB
Wah! Ada 500.000 kapal karam di Indonesia
ILUSTRASI. Armada PT Pelita Samudera Shipping (Dok. PSSI)


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Surya Helmi mengatakan, sekitar 500.000 kapal karam berada di sejumlah kawasan perairan laut Indonesia.

"Menurut data UNESCO, setidaknya ada lima juta kapal karam di seluruh dunia dan 10% ada di Indonesia," kata Surya Helmi di sela-sela Rapat Koordinasi Sinkronisasi Percepatan Pembangunan Museum Maritim di Tanjungpandan, Belitung, Rabu (7/11).

Helmi menjelaskan, Indonesia sangat kaya akan cagar budaya bawah laut yang harus dilindungi. "Berdasarkan Undang-Undang (UU) No 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya, pemerintah akan memberi sanksi berat bagi siapa saja yang melakukan tindak pidana pemindahan atau perusakan Cabar Budaya Indonesia," kata Helmi.

Oleh sebab itu, Helmi meminta nelayan untuk tidak sembarangan mengambil benda-benda dari dalam laut tanpa lebih dulu melaporkannya kepada pemerintah.

Pelanggaran terhadap undang-undang tersebut akan dikenai sanksi pidana penjara paling lama lima tahun dan denda maksimal Rp1 miliar.

Senada dengan Surya, Sekretaris Dewan Kelautan Indonesia Dedy H Sutisna menyebutkan, potensi ekonomi dari benda berharga asal muatan kapal yang tenggelam (BMKT) bisa senilai US$ 1,1 miliar. "Diperkirakan ada 700 hingga 800 titik potensi BMKT, tetapi baru 463 titik yang sudah teridentifikasi," kata Dedy.

Sementara itu, seorang peneliti asal Jepang, Profesor Akifumi Iwabuchi, mengatakan, Indonesia sangat berpotensi mengembangkan taman budaya bawah air karena banyak terdapat benda-benda bernilai arkeologis di laut.

"Misalnya saja Belitung, ada dua buah kapal karam yang sangat berharga, tetapi sayangnya benda-benda arkeologisnya sudah dijarah, yakni  kapal dari Dinasti Tang dan kapal Tek Sing," kata Akifumi.

Akifumi menjelaskan, dengan teknologi yang tepat dan penelitian lebih lanjut, taman budaya bawah air dapat dikembangkan di Indonesia. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×