kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kisah penyelamatan uang Budi Sampoerna di Century


Kamis, 24 April 2014 / 15:56 WIB
Kisah penyelamatan uang Budi Sampoerna di Century
ILUSTRASI. Analis menilai prospek kinerja PT Waskita Karya Tbk justru akan terbantu dari divestasi jalan tol. KONTAN/Baihaki/3/11/2022


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Pemegang saham Bank Century Robert Tantular mengakui bahwa Budi Sampoerna adalah nasabah terbesar bank miliknya dengan deposito senilai lebih Rp 1 triliun.

Budi terlihat gencar menyelamatkan depositonya ketika Bank Century mengalami rush yang terjadi pada bulan November 2008.

Robert menceritakan, mulai bulan Agustus 2008, Budi sudah mulai mencairkan depositonya dengan alasan memerlukan uang untuk membeli tembakau lantaran kala itu kondisi panen tembakau yang sedang bagus. Bank Century pun menyanggupi permintaan tersebut.

"Belakangan likuiditas makin berat. Nah, sampai akhirnya dari Bank Century, direksi memberitahu Budi Sampoerna bahwa kita belum bisa bantu lagi," kata Robert saat bersaksi dalam persidangan dengan terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tindakn Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Kamis (24/4).

Robert bercerita, sebelum Bank Century kalah kliring tepatnya tanggal 8 November 2008, dirinya menemani Wakil Direktur Bank Century Hamidy untuk bertemu Budi Sampoerna di Surabaya.

Dalam pertemuan tersebut, Robert dan Hamidy menjelaskan permasalahan kesulitan likuiditas yang dialami Bank Century dan meminta Budi Sampoerna untuk menjadi pemegang saham Bank Century.

"Saya minta Budi Sampoerna bersedia atau tidak menjadi pemegang saham Bank Century. Budi Sampoerna tidak bersedia. Beliau juga tahu kesulitan Bank Century," tambah Robert.

Saat Bank Century kalah kliring di Bank, anak Budi Sampoerna, Sunaryo Sampoerna menghubungi Robert meminta penjelasan.

Keesokan harinya, Sunaryo kembali menghubungi Robert dan menjanjikan mengirim orang perwakilan, Rudi Soraya untuk mengurus deposito Rp 1,7 triliun.

"Rudi ketemu saya membicarakan bagaimana penyelamatan uang Budi Sampoerna yang masih sisa Rp 1,7 triliun," ungkap Robert.

Opsi yang tersedia saat itu adalah dana milik Budi Sampoerna tersebut dipecah-pecah menjadi Rp 2 miliar dalam bentuk deposito.

Selain itu, uang Budi Sampoerna juga akan digunakan untuk membeli aset Bank Century. Robert juga menawarkan opsi agar Budi Sampoerna memberikan pinjaman US$ 18 juta.

Terjadilah kesepakatan atas tiga opsi tersebut. Deposito sebesar US$ 100 juta dipindahkan dari Bank Century Surabaya ke Bank Century pusat di Senayan.

Setelah dipindahkan, Budi Sampoerna pun membemberikan pinjaman kepada Robert sebesar US$ 18 juta yang akan digunakan untuk menutupi kerugian valuta asing di Bank Century akibat perbuatan kakaknya, Dewi Tantular.

Sementara, pemecahan deposito menjadi Rp 2 miliar juga direalisasikan melalui penerbitan 247 lembar Negotiable Certifivate Deposito (NCD). Robert bilang, setiap lembar NCD tersebut diatasnamakan karyawan Budi Sampoerna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×