kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kisah mereka yang mendaftar kartu prakerja


Senin, 20 April 2020 / 18:58 WIB
Kisah mereka yang mendaftar kartu prakerja
ILUSTRASI. Posko pendampingan pendaftaran program Kartu Prakerja yang disediakan Pemprov Jatim di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jatim didatangi banyak pencari kerja terutama mereka yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19, di Kota Surabaya, Jaw


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada yang gagal daftar, ada yang sukses mendaftar, ada yang tidak mendaftar tapi diminta untuk verifikasi

Rasa kesal sampai rasa kecewa berkecamuk dalam batin Nanang Sarfinal (34 tahun), salah satu warga Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Selasa (14/4).

Nanang kecewa karena sudah berulang kali gagal mendaftar sebagai penerima Kartu Prakerja melalui situs prakerja.go.id. Meski berbekal ponsel dengan akses data 4G, namun proses input foto dan KTP yang wajib untuk diikuti berakhir dengan kegagalan.

Nanang tidak sendiri, ada beberapa orang temannya yang juga mengeluhkan kesulitan masuk dan mendaftar Kartu Prakerja tersebut melalui web yang sudah disediakan tersebut. Nanang yang bekerja serabutan di sektor peternakan itu menduga, masalah jaringan telekomunikasi menjadi kendala utama bagi mereka untuk mengakses layanan Kartu Prakerja tersebut.

Baca Juga: Jadi mitra program Prakerja, Bukalapak buka pendaftaran pelatihan dalam waktu dekat

“Jaringan tidak stabil, sementara pendaftarnya pasti banyak, sehingga pada proses upload foto gagal terus,” kata Nanang yang akhirnya menyerah. Meski demikian, Nanang merasa tidak menyesal ketika gagal mendapatkan Kartu Prakerja.

Ia menilai, pelatihan yang ditawarkan untuk penerima Kartu Prakerja itu justu tidak cocok baginya, atau bagi pemuda yang berada di pedesaan. Sebab, kebanyakan pelatihan yang disediakan aplikator adalah pelatihan yang cocok untuk mereka yang tinggal di perkotaan, yang memiliki akses internet berlimpah ruah.

“Sementara saya membutuhkan pelatihan untuk peternakan sapi, apakah itu soal pakan atau teknologi peternakan lainnya. Saya sudah cari ternyata tidak ada,” kata Nanang.

Pilihan Nanang belajar beternak sesuai dengan kebutuhan dia di daerah.

Nanang hidup di daerah perkebunan yang kaya dengan rumput. Namun, minim pengalaman beternak dan memasarkan ternak menjadi kendalanya. Namun sayang, keinginan untuk mendapatkan pelatihan peternakan itu tidak tersedia di Kartu Prakerja.

Lain hal dengan Jekson Simanjuntak (41), warga Jakarta Selatan yang sukses mengajukan pendaftaran Kartu Prakerja. Meski sempat gagal upload foto, namun tidak menjadi kendala bagi mantan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di grup bisnis ternama itu untuk mendaftar.

Usai upload foto dan KTP, Jeckson mendapat konfirmasi melakukan verifikasi agar bisa meneruskan proses pendaftaran. Setelah verifikasi usai dan datanya masuk ke server prakerja.go.id, Jekson langsung mengerjakan tes kepribadian dan matematika dasar.

“Sekarang statusnya menunggu hasil,' kata Jekson, mantan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di salah satu perusahaan swasta itu.

Jeckson setidaknya lebih beruntung dari Nanang. Posisinya yang ada di Jakarta membuat dia tidak memiliki kendala berarti saat mendaftar di situs prakerja.go.id. Maklum saja, Jakarta adalah Ibukota Jakarta yang memiliki kecepatan dan akses internet yang memadai.

Baca Juga: Tokopedia sediakan lebih dari 190 pilihan kelas untuk program kartu prakerja



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×