kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.500   -28,00   -0,18%
  • IDX 7.773   12,54   0,16%
  • KOMPAS100 1.208   3,04   0,25%
  • LQ45 961   0,40   0,04%
  • ISSI 235   0,74   0,31%
  • IDX30 494   0,63   0,13%
  • IDXHIDIV20 593   0,16   0,03%
  • IDX80 138   0,40   0,29%
  • IDXV30 142   0,32   0,22%
  • IDXQ30 164   0,16   0,10%

Kini Jadi Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi Ingin Digitalisasi Koperasi


Senin, 21 Oktober 2024 / 18:53 WIB
Kini Jadi Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi Ingin Digitalisasi Koperasi
Sertijab Menkop UKM Teten Masduki kepada Menteri Koperasi Budi Arie.


Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menunjuk Budi Arie Setiado sebagai Menteri Koperasi dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.

Di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lalu, Budi Arie menjabat Menteri Komunikasi dan Informasi.

Kini sebagai Menteri Menteri Koperasi, Budi Arie menyampaikan tiga fokus utama dalam 100 hari ke depan

“Jadi dalam 100 hari ke depan ini ada 3. Yang pertama rebranding dan revitalisasi, kedua digitalisasi koperasi, dam yang ketiga tata kelola dan sumber daya manusia kita,” kata Budi Arie pada acara serah terima jabatan di Kementerian Koperasi, Senin (21/10).

Budi menjelaskan ketiga program yang akan dikejar selama 100 hari ke depan. Pertama, rebranding dan revitalisasi koperasi penting karena kesadaran masyarakat dan keinginan masyarakat untuk berkoperasi harus ditingkatkan.

Baca Juga: Ini Daftar 22 Kementerian Baru yang Lahir di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

Budi  mencontohkan Amerika Serikat (AS) yang warganya individualis, liberalis, dan kapitalis, jumlah warga yang ikut koperasi bisa sebanyak 125 juta orang.

“Di Indonesia sangat miris hanya 27 juta warga yang berkoperasi, target saya partisipasi naik dua kali lipat dari angka 27 juta,” tutur Budi Arie.

Kedua, digitalisasi koperasi penting karena jumlah koperasi Indonesia saat ini mencapai 127.000 koperasi. Tidak ada cara lain mengelola koperasi sebanyak itu selain dengan digitalisasi.

Ketiga, perlunya tata kelola sumber daya manusia koperasi. Budi ingin membantu koperasi-koperasi yang bisa dipercaya dan juga membawa manfaat bagi para anggotanya.

Menurutnya, koperasi yang dibangun dan dikelola secara profesional akan menjadi kebanggaan.

“Maka istilahnya adalah mengkooperasikan koperasi, jadi lembaganya koperasi tapi pengelolaannya harus profesional” ujarnya.

Selanjutnya: Ada Jeongnyeon The Star is Born, Cek 9 Drakor Rating Tertinggi Minggu Ketiga Oktober

Menarik Dibaca: Rutin Minum Air Kelapa, Ini 7 Hal yang Tubuhmu Akan Rasakan Setiap Harinya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×