Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam pertengahan kuartal IV-2019, IHS Markit melihat masih ada pelemahan dalam industri manufaktur. Hal ini salah satunya disebabkan oleh menurunnya permintaan masyarakat.
Penurunan ini dikhawatirkan akan berdampak pada tertahannya pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di kuartal IV dan di akhir tahun.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengungkapkan bahwa ini merupakan siklus ekonomi yang biasa terjadi dalam sektor swasta.
Baca Juga: PMI manufaktur November naik, IHS Markit: Manufaktur Indonesia tetap lesu
"Kami melihatnya, memang biasa kondisi bisnis pada kuartal IV itu biasanya agak slow down, memang karena salah satu faktornya hari liburnya banyak. Namun, di satu sisi, pengeluaran pemerintah juga besar," terang Destry, Senin (2/12).
Namun, dalam kondisi seperti ini, Destry optimistis masih ada sektor yang masih bisa menjadi unggulan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, seperti sektor otomotif, properti, dan green sector, juga sektor makanan dan minuman.
Sektor-sektor tersebut dinilai masih bisa untuk menghasilkan produk ekspor yang baik dan berdaya saing tinggi sehingga bisa menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia meski di tengah ketidakpastian global dan juga kemungkinan perlambatan ekonomi global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News