Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri manufaktur diprediksi akan menurun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pun meminta pemerintah daerah (pemda) untuk menyiapkan antisipasi jika terjadi penurunan kinerja manufaktur yang drastis, terutama sektor padat karya.
Airlangga memperkirakan, ke depan akan terjadi penurunan indeks manufaktur atau Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur. Kekhawatiran ini lantaran aktivitas manufaktur di beberapa negara sudah mulai turun.
Ia menyebut, indeks Manufaktur Indonesia pada November 2022 tercatat 50,3, turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 51,8.
Baca Juga: Ancaman Ketidakpastian Ekonomi Global Tekan Manufaktur RI November 2022
Terdapat 11 sektor usaha yang mengalami kontraksi dan juga penurunan dari pada order pesanannya, terutama pada sktor manufaktur.
“Jadi menjadi catatan bagi para gubernur dan bupati untuk membantu mengantisipasi penurunan di 11 sektor, terutama di sektor padat karya,” tutur Airlangga dalam Rakornas Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Selasa (6/12).
Airlangga menyebut, meskipun Indonesia masih akan terbantu dari kinerja ekspor yang pertumbuhannya masih positif, pemerintah tetap meminta semua pihak mengawal dan mengawasi kinerja manufaktur nasional.
“Memang kita terbantu di sisi ekspor namun tetap ini harus kita jaga pertumbuhannya,” tegas Airlannga.
Indeks PMI manufaktur beberapa negara ASEAN juga mengalami penurunan pada November 2022. Diantaranya Vietnam turun dari 50,6 ke 47,4, Malaysia melorot dari 48,7 ke 47,9, dan Myanmar turun dari 45,7 menjadi 44,6.
Baca Juga: Menperin Sebut Industri Mamin Beri Kontribusi Terbesar bagi Pertumbuhan Manufaktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News