kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kilau emas mulai memenuhi cadangan devisa


Selasa, 15 September 2020 / 07:05 WIB
Kilau emas mulai memenuhi cadangan devisa


Reporter: Bidara Pink | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi cadangan devisa  Indonesia pada akhir Agustus 2020 naik menjadi US$ 137 miliar. Peningkatan cadangan devisa ini berasal dari beberapa komponen cadangan devisa salah satunya adalah emas moneter atau monetary gold. 

Menurut data yang ditampilkan Special Data Dissemniation Standard (SDDS), Bank Indonesia, komponen emas moneter di Cadangan Devisa pada Agustus 2020 tercatat sebesar US$ 4,98 miliar atau naik dari posisi sebelumnya US$ 4,96 miliar. 

Kalau diperhatikan, komponen jumlah emas moneter, dari awal tahun ini hingga Agustus 2020 terus mengalami tren yang juga meningkat.

Sebagai informasi, emas moneter merupakan persediaan emas yang dimiliki oleh otoritas moneter berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD). Selain itu, yang termasuk emas moneter adalah emas murni, serta mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri.

Baca Juga: Cadangan devisa emas naik lagi, ini kata ekonom Indef

Otoritas moneter yang ingin menambah emas miliknya, bisa menambang emas baru atau membeli emas dari pasar, tetapi harus memonetisasi emas tersebut.
Sebaliknya, otoritas moneter juga bisa mengeluarkan kepemilikan emas. Langkah ini diambil  untuk tujuan non moneter, tetapi harus mendemonetisasi emas tersebut.

Dengan data Agustus 2020, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai meningkatnya komponen devisa emas pada disebabkan oleh kenaikan harga emas dan tren dari bank sentral untuk memperbanyak cadangan emas moneternya. 

Lonjakan harga emas juga disebabkan oleh mulai turunnya kepercayaan terhadap dollar Amerika Serikat (AS), seiring dengan berbagai peristiwa dalam beberapa saat terakhir, maupun prediksi ke depan, sehingga membuat indeks dollar Amerika Serikat mengalami penurunan 4,1% dari awal tahun (ytd)

"Seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan China, lantas soal  situasi ketidakpastian politik jelang pemilihan presiden AS di November 2020 mendatang,” kata Bhima kepada KONTAN, Senin (14/9). 

Komponen sekuritas

Selain itu, peningkatan cadangan devisa emas ini juga  berasal dari langkah agresif perbankan saat ini untuk mengoleksi emas. Ini sejalan dengan wacana dedolarisasi yang menguat di negara Asia dan Timur Tengah. Fakta inilah yang menjadi inspirasi mayoritas bank sentral untuk mengambil langkah sejenis, yakni memupuk devisa emas. 
"Sebelumnya, perdana menteri Malaysia Mahathir Muhammad pada akhir tahun lalu mendorong negara-negara muslim untuk menggunakan emas sebagai underlying transaksi keuangan," timpal Bhima. 

Sementara, ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai peningkatan komponen emas moneter tersebut dikarenakan peningkatan harga emas di sepanjang bulan Agustus 2020 lalu. Mengutip Bloomberg, Senin (14/9) pukul 14.08 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.947,09 per ons troi, menguat 0,34% dari posisi akhir pekan lalu.

Senada dengan David, peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi melihat kalau peningkatan devisa emas dipengaruhi oleh valuasi dari peningkatan harga emas. 

Namun, untuk ke depannya, Eric melihat jika pergerakan cadangan devisa bukan cuma ditopang oleh komponen emas moneter. Menurut Eric, yang akan lebih dominan dalam menopang pertumbuhan cadangan devisa Indonesia adalah komponen sekuritas. Sayang, Eric tidak merinci besarannya.

Selanjutnya: Sejumlah ekonom memprediksi neraca dagang Indonesia pada Agustus 2020 akan surplus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×