Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
Menurutnya, penurunan ini bisa jadi disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi atau kebijakan pemerintah yang diperkirakan belum sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Di sisi lain, meskipun IEK tetap relatif tinggi pada level 132,4, Yusuf menilai, penurunan dalam ekspektasi ketersediaan lapangan kerja dan kegiatan usaha ini menunjukkan konsumen lebih pesimis tentang kondisi ekonomi di masa depan.
“Ini bisa menjadi indikasi bahwa konsumen memperkirakan adanya tantangan ekonomi yang lebih besar ke depan, seperti pengetatan kebijakan moneter atau ketidakpastian global,” ungkapnya.
Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Lesu, Kemenkeu Sebut Sudah Keluarkan Sejumlah Kebijakan
Meski begitu, Yusuf meyakini ekspektasi dan keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian bisa meningkat pada Desember 2024 mendatang. Syaratnya, ada upaya pemerintah dalam mengirim sinyal komunikasi kebijakan kepada masyarakat.
“Misalnya masyarakat menangkap sinyal kebijakan yang bisa berdampak terhadap hidup mereka dari pemerintah. Katakanlah bantuan ataupun kebijakan yang sifatnya tidak langsung seperti misalnya belanja pemerintah,” tambahnya.
Selanjutnya: Mentan Terbitkan Regulasi Industri Wajib Serap Susu Hasil Peternak Lokal
Menarik Dibaca: Daftar Top Film Netflix Hari Ini, Ipar Adalah Maut Posisi Puncak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News