kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kewajiban bersih posisi investasi Indonesia naik, ini kata ekonom BCA


Minggu, 27 September 2020 / 23:20 WIB
Kewajiban bersih posisi investasi Indonesia naik, ini kata ekonom BCA


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada kuartal II-2020 mencatat peningkatan kewajiban bersih. Pada akhir kuartal II-2020, PII Indonesia mencatat kewajiban bersih sebesar US$ 280,8 miliar atau setara 25,7% dari PDB.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, kewajiban bersih meningkat dibandingkan dengan kewajiban bersih pada akhir kuartal I-2020 yang tercatat sebesar US$ 256,6 miliar atau 22,8% dari PDB.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual melihat peningkatan kewajiban bersih posisi investasi Indonesia ini dipengaruhi oleh Indonesia yang beberapa kali menerbitkan obligasi dalam kuartal II-2020.

Baca Juga: APSMI: National Logistics Ecosystem akan memicu penghematan biaya logistik

“Beberapa kali kita menerbitkan bonds. Acceptance dari pasar juga bagus. Jadi, makin besar kewajiban bersih, mencerminkan kalau makin besar juga kepercayaan investor pada kita,” kata David kepada Kontan.co.id, Minggu (27/9).

David pun melihat kalau meski meningkat dari posisi pada akhir kuartal I-2020, porsi kewajiban bersih posisi investasi Indonesia masih dalam taraf yang wajar, apalagi di tengah kondisi krisis akibat pandemi Covid-19 ini.

Ia membandingkan dengan posisi kewajiban bersih pada krisis 1998. Menurutnya, kewajiban bersih posisi investasi Indonesia membengkak hingga di kisaran 180% dari PDB alias lebih besar dari pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, ia mengimbau agar porsi kewajiban bersih ini dijaga agar tidak membengkak terlalu besar sehingga malah menjadi bumerang bagi Indonesia sendiri.

Baca Juga: Potensi harga emas kembali rebound masih terbuka lebar

“Jadi seperti kita berutang pada orang, kalau masih di bawah treshold tertentu pasti masih oke. Namun, kalau ketinggian porsinya, membuat orang yang dipinjami jadi tidak percaya,” jelas David dengan analoginya.

Untuk ke depannya, David masih belum bisa memprediksi apakah kewajiban bersih PII Indonesia ini akan meningkat lagi. Pasalnya, ini juga sangat bergantung dengan situasi eksternal. Seperti contohnya pergerakan kewajiban The Fed dan kondisi di Amerika Serikat (AS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×