kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Ketimbang terjerat utang dari para rentenir


Kamis, 02 April 2015 / 10:20 WIB
Ketimbang terjerat utang dari para rentenir
ILUSTRASI. Ucapan Hari Jadi Bojonegoro ke 346 tahun. 


Reporter: Herry Prasetyo, Melati Amaya Dori, Surtan PH Siahaan | Editor: Tri Adi

Dibandingkan pengusaha besar, nasib pengusaha kecil jelas lebih apes. Maklum, perbankan biasanya mematok suku bunga kredit mikro jauh lebih tinggi ketimbang suku bunga kredit korporasi. Karena itu, penurunan bunga kredit untuk sektor mikro jelas menjadi kado manis bagi pengusaha kecil.

Sebagian bank memang mulai memangkas bunga kredit mikro. Bank Mayapada sejak akhir Februari lalu menggunting suku bunga dasar kredit (SBDK) segmen kredit mikro sebesar 60 basis point (bps) menjadi 16%. Rudy Mulyono, Sekretaris Perusahaan Bank Mayapada, mengatakan, penurunan bunga kredit mikro tidak sekadar untuk mendorong pertumbuhan penyaluran kredit mikro. Namun, Bank Mayapada ingin bunga kredit mikro tidak terlalu tinggi. “Pengusaha mikro merupakan prioritas Bank Mayapada khususnya yang selama ini sulit memperoleh akses perbankan,” kata Rudy.

Bank Panin juga memangkas bunga kredit mikro pascapenurunan suku bunga acuan alias BI rate. Per 6 Maret, Bank Panin mematok SBDK segmen kredit mikro sebesar 20,44%. Angka ini lebih rendah ketimbang SBDK sebelumnya di level 21,01%. Begitu pula, Bukopin pada saat yang sama memangkas SBDK kredit mikro sebesar  8 bps menjadi 16,32%.

Tri Joko Prihanto, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bukopin, mengatakan, Bukopin berangsur-angsur memangkas bunga kredit untuk sektor mikro, mulai dari 20% hingga saat ini di kisaran 16%. Maklum, Bukopin baru mulai menggenjot penyaluran kredit mikro dalam dua terakhir. Sehingga, pemangkasan bunga kredit diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan penyaluran kredit.

Tahun lalu, penyaluran kredit mikro Bukopin tercatat tumbuh hingga 60%. Tri berharap, pertumbuhan penyaluran kredit mikro tahun ini bisa di atas 20%. Yang jelas, pemangkasan bunga kredit diharapkan membikin bunga Bukopin lebih kompetitif. Sebab, suku bunga memang menjadi strategi Bukopin dalam berkompetisi merebut pasar mikro. “Kalau memakai strategi gerai, kami tidak bisa mengejar BRI,” kata Tri.

Nah, Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebagai penguasa pasar kredit mikro justru tidak memangkas suku bunga kredit mikro awal tahun ini. Saat ini, BRI masih mematok SBDK kredit mikro di level 19,25%. Budi Satria, Sekretaris Perusahaan BRI, mengatakan, BRI  tidak menurunkan bunga kredit mikro lantaran tahun lalu suku bunga kredit segmen mikro tidak mengalami kenaikan. Berbeda dengan bunga kredit segmen korporasi dan ritel yang tahun lalu naik. Namun, Budi mengatakan, BRI akan mengevaluasi suku bunga kredit mikro setiap bulan. “Jika ada ruang, kami akan turunkan,” tutur Budi.

Saat ini, suku bunga riil untuk kredit mikro di BRI mencapai kisaran 20%. Namun, BRI tentu akan melihat profil risiko debitur. Bagi debitur lama dan loyal serta memiliki catatan pembayaran cicilan yang bagus, BRI tentu akan memberikan bunga kompetitif.


Ada KUR

Yang jelas, Budi bilang, BRI ingin bunga kredit mikro semakin efisien. Memang, dibandingkan segmen kredit lainnya, bunga kredit mikro jauh lebih tinggi. Ini lantaran biaya operasional dalam penyaluran kredit mikro juga tinggi. Selain itu, risiko penyaluran kredit mikro juga tinggi. Meski begitu, Budi memastikan, suku bunga kredit mikro yang diberikan perbankan jauh lebih kecil ketimbang bunga yang diperoleh pengusaha mikro dari pinjaman pihak lain seperti rentenir. “Bank mengambil skala yang wajar,” kata Budi.

Meski bank menganggap bunga kredit mikro lebih murah ketimbang bunga pinjaman di luar bank, pengusaha mikro tentu tetap berharap memperoleh bunga lebih murah. Nefrin Fadlan, pengusaha sepatu khusus pernikahan, mengatakan, penurunan bunga kredit akan membikin pengusaha tertarik memperoleh kredit perbankan.

Bagi Sarmiji, pedagang telur di Pasar Kebayoran Lama, bunga murah memang akan meringankan beban pengusaha kecil. Namun, yang lebih penting adalah akses untuk memperoleh kredit. Sebab, Sarmiji hingga saat ini belum pernah memperoleh kredit perbankan. “Saya sudah pernah mengajukan kredit ke bank pemerintah namun ditolak,” kata Sarmiji.

Nah, kabar baik bagi Sarmiji, pemerintah Joko Widodo akan kembali mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR). Berbeda dengan kredit komersial perbankan, KUR bisa diperoleh pengusaha mikro yang layak dibiayai namun belum bankable. Pemerintah menargetkan menyalurkan KUR mikro tahun ini untuk 2 juta debitur dengan total plafon Rp 20 triliun. “BRI sebagai salah satu penyalur KUR sudah menyiapkan orang-orangnya dan tinggal jalan,” kata Budi.

Nah, tunggu apa lagi?    


Laporan Utama
Tabloid KONTAN No. 27-IX, 2015

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×