Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari diprediksi dapat meredakan tekanan global dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.
Terutama dalam memperkuat stabilitas nilai tukar dan mendorong kinerja ekspor nasional.
Baca Juga: Saham Asia Melonjak Seiring Meredanya Ketegangan Dagang AS-China
Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai bahwa kesepakatan ini merupakan langkah yang konstruktif di tengah ketegangan global.
“Ketegangan dan ketidakpastian dunia akan mereda,” ujar Wijayanto kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).
Menurutnya, meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut akan memberikan sentimen positif terhadap ekspor Indonesia, yang menjadi komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, Wijayanto menyoroti pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dalam situasi seperti ini.
“Ini penting karena kita sedang membutuhkan stabilitas nilai tukar, mengingat target refinancing utang dan penerbitan utang baru cukup berat tahun ini,” jelasnya.
Dengan adanya kesepakatan dagang tersebut, diharapkan tekanan terhadap nilai tukar dapat berkurang, sehingga membuka ruang lebih besar bagi pemerintah dalam mengelola pembiayaan dan mendukung pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Dolar AS Bertahan di Level Tinggi Selasa (13/5) Pagi, Usai Kesepakatan AS-China
Meski demikian, Wijayanto mengingatkan agar pemerintah tetap waspada dalam merancang perjanjian dagang bilateral dengan negara mitra, termasuk Amerika Serikat.
“Jangan sampai kita terlanjur deal dengan AS dengan terms yang memberatkan,” tegasnya.
Ia menekankan perlunya menyusun strategi negosiasi dagang yang hati-hati dan mengedepankan kepentingan nasional agar Indonesia tidak dirugikan dalam jangka panjang.
Selanjutnya: Saham Asia Melonjak Seiring Meredanya Ketegangan Dagang AS-China
Menarik Dibaca: 8% Wilayah Indonesia Masuk Musim Kemarau 2025, Di Mana Saja?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News