kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   18.000   0,94%
  • USD/IDR 16.247   -45,00   -0,28%
  • IDX 7.206   -16,08   -0,22%
  • KOMPAS100 1.051   -4,80   -0,45%
  • LQ45 807   -3,21   -0,40%
  • ISSI 232   -0,24   -0,10%
  • IDX30 419   -2,40   -0,57%
  • IDXHIDIV20 491   -2,62   -0,53%
  • IDX80 118   -0,51   -0,43%
  • IDXV30 120   -1,51   -1,25%
  • IDXQ30 135   -0,40   -0,30%

Kesepakatan Dagang AS-China Dinilai Positif, Dorong Stabilitas Rupiah dan Ekspor RI


Selasa, 13 Mei 2025 / 10:37 WIB
Kesepakatan Dagang AS-China Dinilai Positif, Dorong Stabilitas Rupiah dan Ekspor RI
ILUSTRASI. U.S. and Chinese flags and a 'tariffs' label are seen in this illustration taken April 10, 2025. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kesepakatan sementara antara Amerika Serikat (AS) dan China untuk menurunkan tarif impor selama 90 hari diprediksi dapat meredakan tekanan global dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Terutama dalam memperkuat stabilitas nilai tukar dan mendorong kinerja ekspor nasional.

Baca Juga: Saham Asia Melonjak Seiring Meredanya Ketegangan Dagang AS-China

Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai bahwa kesepakatan ini merupakan langkah yang konstruktif di tengah ketegangan global.

“Ketegangan dan ketidakpastian dunia akan mereda,” ujar Wijayanto kepada Kontan.co.id, Selasa (13/5).

Menurutnya, meredanya ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut akan memberikan sentimen positif terhadap ekspor Indonesia, yang menjadi komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Lebih lanjut, Wijayanto menyoroti pentingnya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dalam situasi seperti ini.

“Ini penting karena kita sedang membutuhkan stabilitas nilai tukar, mengingat target refinancing utang dan penerbitan utang baru cukup berat tahun ini,” jelasnya.

Dengan adanya kesepakatan dagang tersebut, diharapkan tekanan terhadap nilai tukar dapat berkurang, sehingga membuka ruang lebih besar bagi pemerintah dalam mengelola pembiayaan dan mendukung pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Dolar AS Bertahan di Level Tinggi Selasa (13/5) Pagi, Usai Kesepakatan AS-China

Meski demikian, Wijayanto mengingatkan agar pemerintah tetap waspada dalam merancang perjanjian dagang bilateral dengan negara mitra, termasuk Amerika Serikat.

“Jangan sampai kita terlanjur deal dengan AS dengan terms yang memberatkan,” tegasnya.

Ia menekankan perlunya menyusun strategi negosiasi dagang yang hati-hati dan mengedepankan kepentingan nasional agar Indonesia tidak dirugikan dalam jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×