CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.888   6,00   0,04%
  • IDX 7.158   -56,35   -0,78%
  • KOMPAS100 1.094   -8,55   -0,78%
  • LQ45 871   -4,26   -0,49%
  • ISSI 216   -2,05   -0,94%
  • IDX30 447   -1,41   -0,31%
  • IDXHIDIV20 540   0,42   0,08%
  • IDX80 125   -0,97   -0,77%
  • IDXV30 136   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   -0,18   -0,12%

Kesejahteraan rakyat akan jadi indikator baru BPK


Kamis, 16 Oktober 2014 / 15:12 WIB
Kesejahteraan rakyat akan jadi indikator baru BPK
ILUSTRASI. Suasana pusat perbelanjaan Gandaria City di Jakarta Selatan, Minggu (2/1/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Agus Triyono | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Di bawah komando anggota baru, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) siap berbenah. Harry Azhar Azis, salah satu anggota BPK yang baru dilantik Kamis (16/10), mengatakan akan memperbaiki kinerja audit mereka.

Perbaikan kinerja audit tersebut, rencananya akan dilakukan dengan menambah beberapa tolok ukur atau indikator yang digunakan untuk menilai pengelolaan keuangan negara yang dilakukan oleh pemerintah. Salah satunya, indikator kesejahteraan rakyat.

Harry mengatakan, tambahan tolok ukur tersebut penting untuk dimasukkan ke dalam hasil audit BPK. Sebab, dari tambahan tolok ukur tersebut, pemerintah tidak hanya dituntut untuk bisa mengelola dan memanfaatkan anggaran yang telah diberikan kepada mereka, tapi juga menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Ini diperlukan agar kejadian seperti selama ini tidak terjadi, kementerian lembaga dapat opini wajar tanpa pengecualian, tapi  rakyat miskin terus," kata Harry di Jakarta Kamis (16/10).

Harry berencana akan mendiskusikan rencana penambahan tolok ukur pemeriksaan keuangan negara tersebut ke anggota BPK lain. "Saya sudah bertanya ke ahli di BPK, mereka mengatakan belum ada, makanya ini akan didiskusikan, apakah bisa atau tidak, perlu aturan khusus atau tidak," katanya.

Eddy Mulyadi Soepardi, anggota BPK lain yang juga baru dilantik mengatakan, perbaikan mekanisme audit BPK memang diperlukan. Supaya, kualitas pengelolaan dan pemanfaatan keuangan negara, khususnya, untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat bisa lekas tercapai.

"Tidak hanya ke itu, kami akan lakukan perbaikan ke semua bidang, baik SDM, instruman, kinerja, semua kami akan perbaiki," katanya.

Kepala Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Mardiasmo berharap, niat untuk memperbaiki kinerja BPK, termasuk menambah tolok ukur audit pengelolaan keuangan negara, dari anggota baru lembaga tersebut bisa segera dilaksanakan. Dia juga berharap, di bawah anggota baru tersebut koordinasi antara BPK dan BPKP dalam memperbaiki kinerja pengelolaan keuangan pemerintah bisa lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×