Reporter: Dikky Setiawan | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Pemicu bentrokan antara narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Kamis (19/9) malam, dipicu masalah utang piutang. Dalam peristiwa itu, sedikitnya enam narapidana luka-luka.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto menjelaskan, berdasarkan informasi yang didapat, perkelahian dipicu masalah utang piutang antara narapidana atas nama Indra dengan Ali.
Menurut Rikwanto, Indra berutang Rp 100.000 kepada Ali. Karena tak kunjung dibayar oleh Indra, akhirnya timbul ketegangan dan perkelahian.
"Indra berutang pada Ali sebesar Rp 100.000 dan Ali menagihnya. Belum diketahui utang uang untuk apa," kata Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/9).
Rikwanto menjelaskan, peristiwa perkelahian terjadi, Kamis (19/9) sekitar pukul 18.30 WIB.
"Ada enam orang terluka akibat senjata tajam. Dua orang luka parah dan harus di bawa ke Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati. Sementara, empat orang dirawat di Klinik Salemba," ungkap Rikwanto.
Menurutnya, dua napi yang terluka parah berinisial J dan F. "J luka senjata tajam di kepala, bahu dan telapak tangan. Kemudian, F luka senjata tajam pada bahu kanan hingga sobek," paparnya.
Menurut Rikwanto, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak lapas, untuk mengantisipasi bentrokan lanjutan.
Ia memaparkan, pihak lapas memiliki aturan sendiri untuk menangani masalah internal. Namun, jika sudah terjadi tindak pidana, maka pihaknya perlu ikut berkoordinasi, agar tidak terjadi masalah saat penanganan.
Rikwanto menuturkan, aparat Polres Jakarta Pusat akan memeriksa siapa saja napi yang bertikai, serta sipir yang saat itu bertugas. Polisi juga akan memeriksa dan meminta keterangan korban.
"Kami juga akan koordinasi dengan lapas untuk razia senjata tajam yang dipakai. Karena waktu polisi datang, sajam sudah tidak ada," jelasnya.
Ini dilakukan agar tidak ada keributan lagi di dalam lapas. "Kami duga masih ada senjata jam di dalam sana," ucap Rikwanto. (Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News