Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Banjir yang melanda Jakarta menimbulkan kerugian besar. Pemerintah memperkirakan kerugian akibat banjir di ibukota itu mencapai lebih dari Rp 1 triliun belum termasuk kerugian ekonomi.
Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengatakan proses perhitungan kerugian masih berjalan. Dia bilang angka kerugian akan muncul setelah pasca banjir berakhir. "Nanti dihitung kerugian barang dan aset negara daerah maupun pusat, juga kerugian yang diderita oleh masyarakta, rumah peralatan rumahtangga dan sebagainya," katanya, Selasa (22/1).
Banjir meredam sebagian besar daerah Jakarta. Ribuan orang terpaksa mengungsi ke pengungsian akibat rumahnya terendam.
Agung mengatakan, jumlah pengungsi sudah mulai berkurang dari sekitar 40.000 orang menjadi 18.000.
Setidaknya ada 75 lokasi pengungsian yang tersebar di lima wilayah Jakarta. Pengungsi terbanyak tercatat ada di Jakarta Timur hingga 7.196 jiwa yang tersebar di 24 lokasi pengungsian. Pengungsi terbanyak kedua di Jakarta Utara hingga 3.785 jiwa yang tersebar di 23 lokasi pengungsian.
Di Jakarta Barat, jumlah pengungsi mencapai 3.642 orang yang tersebar di lima lokasi, Jakarta Pusat memiliki 1.268 orang yang tersebar di lima lokasi dan Jakarta Selatan mempunyai 2.127 pengungsi di 18 lokasi.
Agung memastikan pasokan kebutuhan logistik untuk pengungsi tetap diperhatikan terutama pasokan air bersih dan makanan. Selanjutnya, pemerintah mengantisipasi kemungkinan timbulnya berbagai macam penyakit. "Terutama daerah yang tidak mengering," ujarnya.
Agung memohon supaya para pengungsi jangan pulang terlebih dulu sebelum situasinya dinyatakan aman. "Saya setuju untuk pengungsi jangan dipulangkan dulu akan sulit penanganannya," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News