kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kerek pertumbuhan ekonomi, pemerintah kejar pertumbuhan investasi 7%


Jumat, 17 Mei 2019 / 00:10 WIB
Kerek pertumbuhan ekonomi, pemerintah kejar pertumbuhan investasi 7%


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah tengah berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah perlambatan pertumbuhan global akibat perang dagang. Selain menggenjot sektor konsumsi, pemerintah juga tengah fokus meningkatkan sektor investasi. Peningkatan investasi dinilai sebagai kunci  menggerek pertumbuhan ekonomi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, dalam teori ekonomi makro, investasi merupakan faktor akselerasi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, ia menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk fokus pada peningkatan pertumbuhan investasi dalam lima tahun mendatang.

Hal itu dikatakan Bambang dalam seminar bertema "Memprediksi Iklim Investasi Indonesia Pasca-Pilpres 2019" di Kompleks Parlemen, Kamis (16/5).  Mantan Menteri Keuangan ini menuturkan, dalam lima tahun mendatang, pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi Indonesia bisa mencapai 7%.

"Karena itu akan digalakkan gerakan sadar investasi," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers.

Selain itu, Bambang mengatakan pemerintah akan memperbaiki sistem tenaga kerja dan mendorong industrialisasi berbasis Sumber Daya Alam (SDA).

Direktur IndoSterling Aset Manajemen, F Stevan Purba menambahkan, kondisi terkini fundamental Indonesia masih baik dan lebih banyak dipengaruhi faktor eksternal misalnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Dia juga menilai investasi yang berasal dari dana tabungan berpotensi meningkatkan ketersediaan dana bagi investasi infrastruktur di masa mendatang. "Investasi infrastruktur yang ada berpotensi dongkrak pertumbuhan ekonomi mencapai 7% dan masih butuh lebih banyak lagi," ujarnya.

Selain infrastruktur fisik, Stevan menambahkan, infrastruktur lunak perlu mendapat perhatian serius. Karena dia menilai infrastruktur lunak bisa melengkapi kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Infrastruktur fisik ditingkatkan dan diiringi dengan infrastruktur lunak lalu dipadukan dengan teknologi bisa digunakan untuk membangun infrastruktur kedepan," katanya.

Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menambahkan, satu-satu jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga mencapai 7% adalah melalui investasi dalam dan luar negeri.

Dia menilai untuk mencapai hal tersebut, dirinya mendorong agar tim ekonomi Presiden Joko Widodo dalam lima tahun kedepan harus dirombak.

"Saya berharap ada perombakan besar-besaran tim ekonomi Presiden Jokowi jilid kedua. Karena cita-cita Jokowi sangat tinggi, misalnya sebelum Pemilu usai, beliau sudah wacanakan pemindahan ibu kota dan mau membawa Indonesia menjadi negara maju," katanya.

Dia menilai tim ekonomi Presiden Jokowi ke depan secara rill harus mengerti pro-pasar, yaitu bagaimana regulasi bisa berjalan dan mewujudkan cita-cita Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×