Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencabut peraturan menteri perdagangan (Permendag) No 22 tahun 2022 mengenai Larangan Sementara Ekspor Crude Palm Oil (CPO), Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Oil, Refined, Bleached and Deodorized (RBD) Palm Olein dan Used Cooking Oil (USO).
"Kami akan mencabut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 22 Tahun 2022 tentang larangan sementara ekspor CPO, RBD palm oil, RBD palm olein dan UCO," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi dalam Kanal YouTube Kementerian Perdagangan, Jumat (20/5).
Sesuai arahan Jokowi ekspor CPO dan turunannya akan mulai dibuka kembali tanggal 23 Mei 2022 mendatang. Nantinya pembukaan keran ekspor kembali tersebut akan diatur dalam peraturan menteri perdagangan yang akan segera diluncurkan.
Baca Juga: Ekspor Dibuka, Pemerintah Kembali Terapkan DMO dan DPO untuk Minyak Goreng
Lutfi mengatakan, aturan tersebut nantinya mencakup aturan-aturan terkait tapi tidak terbatas pada eksportir terdaftar, ketentuan Domestic Market Obligation (DMO) dan turunannya serta mekanisme pengawasan dengan melibatkan aparat penegak hukum.
Selain itu, Kementerian Perdagangan bersama BUMN dan pelaku usaha memastikan akan terus memperluas akses penjualan minyak goreng curah melalui Program Migor Rakyat. Program ini dalam implementasinya akan menggunakan teknologi aplikasi digital dan tersinkronisasi secara nasional.
"Setiap orang dapat membeli minyak goreng curah 1 sampai 2 liter per hari dengan menunjukkan KTP," imbuhnya.
Tercatat saat ini sudah tersedia lebih dari 2.000 titik yang menyediakan minyak curah dalam Program Migor Rakyat. Dalam waktu dekat Lutfi menargetkan memperluas cakupan program tersebut ke 10.000 titik.
Program Migor Rakyat ditujukan sebagai upaya pemenuhan ketersediaan minyak goreng dan keterjangkauan harganya di pasaran.
"Dengan upaya kita bersama perlahan-lahan pasokan minyak goreng semakin berlimpah dan harga minyak goreng dalam negeri berlangsung turun di tengah melonjaknya harga CPO Global," kata Lutfi.
Lutfi menegaskan, semua pihak diminta mengikuti aturan yang berlaku mengenai minyak goreng saat ini. Hal itu tak lepas demi kemaslahatan seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah menegaskan prioritas utama akan difokuskan pada kepentingan rakyat.
Adapun ketersediaan stok minyak goreng curah usai adanya pelarangan ekspor lalu diklaim pemerintah mengalami kenaikan. Dimana sebelum pelarangan sementara ekspor pasokan minyak goreng curah pada bulan Maret hanya sebesar 64.626,52 ton atau setara dengan 33,2% dari kebutuhan nasional.
Setelah pemberlakuan Permendag No 22 tahun 2022, pasokan minyak goreng curah meningkat 108,74% dari kebutuhan nasional atau sebesar 211.638,65 ton.
"Pasokan ini lebih besar 17.004 ton dari kebutuhan nasional sebesar 194.634 ton," ungkap Lutfi.
Baca Juga: Rencana Pembukaan Kembali Ekspor Migor oleh Pemerintah Didukung Kadin
Demikian pula dengan harga minyak goreng curah, berdasarkan pantauan Kemendag harga minyak goreng curah berangsur turun menuju harga keterjangkauan. Hal tersebut seiring dengan pasokan minyak goreng yang semakin berlimpah.
Ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih pada semua pihak baik produsen, distributor, ritel hingga pedagang eceran yang telah berkontribusi memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakat sejak larangan sementara ekspor diberlakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
