kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.123.000   1.000   0,05%
  • USD/IDR 16.626   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.019   -32,34   -0,40%
  • KOMPAS100 1.114   -9,56   -0,85%
  • LQ45 801   -9,13   -1,13%
  • ISSI 278   -0,80   -0,29%
  • IDX30 420   -2,51   -0,59%
  • IDXHIDIV20 482   -3,74   -0,77%
  • IDX80 122   -1,16   -0,94%
  • IDXV30 131   -0,70   -0,53%
  • IDXQ30 134   -1,43   -1,06%

Keracunan MBG Berulang Terjadi, BGN Janji Lakukan Evaluasi


Senin, 22 September 2025 / 14:17 WIB
Keracunan MBG Berulang Terjadi, BGN Janji Lakukan Evaluasi
ILUSTRASI. Petugas mengangkut paket Makan Bergizi Gratis di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kepri, Batam, Kepulauan Riau, Senin (25/8/2025). (MBG).ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa. Banyaknya kasus keracunan makanan, Badan Gizi Nasional memastikan akan melakukan monitoring serta evaluasi keamanan pangan MBG. ?


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keracunan program makan bergizi gratis (MBG) menjadi perhatian publik. Teranyar, kasus keracunan terjadi pada 335 siswa di Bangai Kepulauan.  

Merespon hal ini, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa insiden tersebut menjadi perhatian serius lembaganya. Pihaknya juga memastikan akan melakukan monitoring serta evaluasi keamanan pangan MBG. 

"Kami selalu melakukan monitoring serta evaluasi pelaksanaan MBG. Tentunya beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi beberapa waktu terakhir menjadi concern utama kami," katanya dalam keterangan resminya, Senin (22/9). 

Khairul menjelaskan, BGN telah memiliki prosedur serta aturan ketat terkait keamanan pangan dalam tata kelola Program MBG, termasuk pedoman bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lapangan. Sistem pelaporan berkala juga telah diterapkan untuk memperkuat pengawasan.

Baca Juga: 335 Anak Keracunan MBG Terjadi di Bangai, BGN Minta Maaf

"Kami juga sudah menerapkan sistem pelaporan berkala dalam melaksanakan fungsi pemantauan dan pengawasan, sehingga Kepala SPPG dapat memberikan laporan maupun pengaduan yang menjadi kendala di lapangan. Hal ini diharapkan dapat memperkuat sistem pemantauan dan pengawasan program," lanjutnya.

Menurutnya, langkah tersebut bukan hanya ditujukan untuk daerah yang mengalami insiden, tetapi juga untuk seluruh penerima manfaat MBG di Indonesia. 

"Ke depan, kami terus memastikan bahwa makanan yang diterima oleh masyarakat memang makanan yang sehat, layak, bergizi seimbang, dan aman," pungkas Hida.

Terpisah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan pihaknya memastikan akan turut terlibat dalam pengawasan program MBG. 

"Mengalami kejadian yang belum sesuai yang kita harapkan, ya kita perbaiki, memperbaiki diri," kata Kepala BPOM Taruna Ikrar di Jakarta, Senin (22/9). 

Pihaknya mengatakan, lembaganya akan turut bertanggungjawab dalam program tersebut melalui pencegahan kejadian luar biasa seperti keracunan dengan memastikan dapurnya dan proses distribusinya sesuai standar. 

Menurutnya, kejadian luar biasa yang dialami anak-anak tersebut adalah pembelajaran agar memperbaiki semuanya agar lebih sesuai standar. 

Oleh karena itu, BPOM melalui balai dan loka di daerah bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional untuk mencari tahu penyebab berbagai keracunan tersebut.

Baca Juga: KPK Bantah Ada Intervensi Istana Soal Belum Adanya Tersangka Kasus Korupsi Kuota Haji

Selanjutnya: Reku Luncurkan Flexible Leverage, Trading Crypto Futures Bisa Lebih Personal

Menarik Dibaca: Harga Emas Hari Ini Sentuh Rekor Tertinggi Baru, Bertengger di atas US$ 3.700

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×